Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-11-30T16:14:41+07:00 2022-11-30T16:14:41+07:00
Artemether
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Artemether

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Artemether adalah obat antimalaria turunan artemisinin. Artemether adalah salah satu obat lini pertama dalam tata laksana malaria falciparum tanpa komplikasi. Obat ini dapat juga digunakan dalam pengobatan malaria berat dan malaria falciparum yang resisten terhadap klorokuin. Artemether dapat digunakan secara oral, intramuskular, dan rektal.[1–3]

Mekanisme kerja artemether dicapai melalui katalisasi besi pada darah. Katalisasi besi akan menghasilkan radikal bebas karbon yang menyebabkan alkalisasi heme dan protein. Hal ini akan menyebabkan hambatan pada sintesis protein dan asam nukleat parasit. Artemether merupakan schizonticide poten kerja secara cepat yang efektif untuk malaria yang resisten terhadap klorokuin.[3–5]

Efek samping yang sering dijumpai akibat artemether, antara lain sakit kepala, anorexia, dizziness, arthralgia, dan myalgia. Meskipun jarang, tetapi artemether juga dilaporkan dapat menyebabkan reaksi anafilaksis. Interaksi obat dapat terjadi antara artemether dengan obat-obatan yang dimetabolisme oleh CYP450, misalnya rifampicin, ketoconazole, dan kontrasepsi hormonal.[1,6]

Penggunaan artemether selama kehamilan termasuk ke dalam kategori C oleh Food and Drugs Administration (FDA). Penggunaannya hanya diperbolehkan bila manfaat obat melebihi besar risiko pada janin, misalnya saat infeksi malaria falciparum resisten klorokuin dan alternatif terapi lainnya tidak tersedia, atau tidak dapat ditolerir oleh pasien. Penggunaan artemether pada ibu menyusui juga perlu dilakukan dengan berhati-hati, karena obat diekskresikan ke dalam air susu ibu (ASI).[1,4]

Kontraindikasi penggunaan adalah pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap artemether atau komponen formulasinya, serta pada penggunaan bersama obat yang menginduksi CYP3A4, misalnya carbamazepine, karena efektivitas obat dapat berkurang. Peringatan penggunaan artemether diberikan karena potensi obat untuk menyebabkan pemanjangan interval QT.[4,6]

Pengawasan klinis pada penggunaan artemether dapat dilakukan dengan pemantauan elektrokardiografi (EKG), karena artemether dapat menyebabkan efek samping kardiovaskular, seperti pemanjangan interval QT atau aritmia. Pengawasan juga dilakukan dengan pemeriksaan darah lengkap, serta fungsi hepar, misalnya serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT).[6]

Artemether memiliki nama lain dihydroartemisinin methyl ether. Formula molekular artemether adalah C16H26O5.[3,4]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Artemether

Perihal Deskripsi
Kelas Antiinfeksi[7]
Subkelas Antiprotozoa, antimalaria[2,7]
Akses Resep[7]
Wanita hamil

Kategori FDA: C[8]

Kategori TGA: D[9]

Wanita menyusui Ditemukan dalam jumlah sangat sedikit pada ASI[10]
Anak-anak Diindikasikan untuk malaria dengan atau tanpa komplikasi[11]
Infant Diindikasikan untuk malaria dengan atau tanpa komplikasi[11]
FDA

Approved[12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Pusat Informasi Obat Nasional: Artemether. 2015. http://pionas.pom.go.id/
2. Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. McGraw-Hill Education; 2017.
3. Wishart DS, Knox C, et al. DrugBank: a knowledgebase for drugs, drug actions and drug targets. Artemether. 2019: DB06697
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Artemether, CID=68911, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Artemether
5. Agubata CO, Nzekwe IT, et al. Formulation, characterization and anti-malarial activity of homolipid-based artemether microparticles. International journal of pharmaceutics. 2015 Jan 15;478(1):202-22.
6. ASHP. Artemether and Lumefantrine. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/artemether-and-lumefantrine.html#pharmacokinetics
7. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK. 01.07/MENKES/395/2017 tentang Daftar Obat Esensial Nasional. Kementerian Kesehatan RI; 2017
8. Ballard SB, Salinger A, Desai M, Tan KR. Updated CDC recommendations for using artemether-lumefantrine for the treatment of uncomplicated malaria in pregnant women in the United States. Morbidity and Mortality Weekly Report. 2018 Apr 13;67(14):424.
9. Australian Government Department of Health. Therapeutic Goods Administration. Prescribing Medicines in Pregnancy Database. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database
10. Drugs and Lactation Database (LactMed) [Internet]. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US). Artemether and Lumefantrine. 2018 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501691/
11. Duke T, Kelly J, et al. Hospital Care for Children. Malaria. 2016. http://www.ichrc.org/64-malaria
12. Food and Drug Administration. Coartem: Prescribing Information. United States Department of Health and Human Services; 2018

Farmakologi Artemether

Artikel Terkait

  • Efek dari Penggunaan Tes Cepat Malaria dalam Pengelolaan Penyakit Demam pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek dari Penggunaan Tes Cepat Malaria dalam Pengelolaan Penyakit Demam pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika
  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Pencegahan Malaria pada Kehamilan
    Pencegahan Malaria pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Malaria Pada Bayi Berat Kurang Dari 5 Kg
    Penatalaksanaan Malaria Pada Bayi Berat Kurang Dari 5 Kg
  • Keamanan dan Efikasi Vaksin Malaria R21/Matrix-M – Telaah Jurnal Alomedika
    Keamanan dan Efikasi Vaksin Malaria R21/Matrix-M – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 November 2024, 08:12
Pemberian profilaksis malaria maksimal?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo sejawat, saya ingin bertanya, apakah sejawat mengetahui untuk orang yang hendak bekerja di papua/daerah endemis malaria sekitar 1 tahun, berapa lama dok...
dr. Nabilah salsabila
Dibalas 18 November 2024, 11:53
Obat malaria alternatif dari dihidroartemisinin-piperakuin
Oleh: dr. Nabilah salsabila
1 Balasan
Alodok, izin bertanya dok, jika tidak ada obat DHP atau ACT di faskes maupun di provinsi, hanya ada primakuin, apakah ada alternatif lain yang dapat diberikan?
Anonymous
Dibalas 31 Juli 2024, 07:45
Terminologi Diagnosis Malaria Plus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam dokter sekalian, mohon izin bertanya dan berdiskusi mengenai terminologi diagnosis Malaria, saya menemukan terminologi Malaria Plus 4, namun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.