Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Artemether general_alomedika 2022-11-30T16:16:08+07:00 2022-11-30T16:16:08+07:00
Artemether
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Artemether

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Farmakologi artemether sebagai antimalaria berupa katalisasi besi darah yang akan menghasilkan radikal bebas sehingga menghambat perkembangan parasit. Artemether merupakan schizonticide poten yang bekerja secara cepat dan efektif untuk malaria falciparum yang resisten terhadap klorokuin.

Farmakodinamik

Artemether merupakan turunan metil eter dari artemisinin, berupa sesquiterpene endoperoxide lactone yang diekstraksi dari tanaman antimalaria Artemisia annua. Sifat antimalaria artemether diperoleh melalui katalisasi besi intraparasit. Katalisasi besi akan menghasilkan radikal bebas carbon-centered dan alkalisasi protein spesifik malaria.

Mekanisme ini melibatkan dekomposisi jembatan endoperoksida yang dimediasi oleh heme. Struktur peroksida artemether dibutuhkan agar obat dapat berikatan dengan struktur makromolekul parasit.

Adanya radikal bebas dan alkalisasi protein, akan menyebabkan perkembangan parasit terhambat. Secara khusus, artemether bekerja terhadap Plasmodium falciparum fase eritrosit, dengan cara menghambat sintesis asam nukleat dan protein. Efikasi artemether diketahui meningkat bila diberikan bersamaan dengan lumefantrine. Artemether tidak memiliki efek terhadap Plasmodium tahap hepatik.[1,2,5,13]

Farmakokinetik

Artemether bersifat larut lemak, dan absorpsinya akan meningkat jika dikonsumsi bersama makanan. Artemether akan mengalami hidrolisis membentuk metabolit berupa dihydroartemisinin.

Absorpsi

Artemether merupakan obat larut lemak. Artemether memiliki tingkat absorpsi dan onset kerja yang cepat, serta efikasi tinggi untuk menurunkan jumlah parasit dalam tubuh, sehingga sesuai digunakan pada malaria falciparum.

Konsentrasi plasma puncak obat dicapai dalam 2 jam setelah penggunaan per oral. Konsentrasi puncak plasma artemether lebih lambat bila digunakan secara suppositoria rektal. Penggunaan artemether intramuskular akan menyebabkan konsentrasi puncak plasma tercapai lebih cepat, yaitu 1 jam.

Absorpsi artemether akan meningkat bila dikonsumsi bersama makanan. Pada orang dewasa sehat, bioavailabilitas artemether yang dikonsumsi bersama makanan dapat meningkat 2–3 kali lipat dibandingkan bila dikonsumsi sebelum makan.[2,4,12,13]

Distribusi

Artemether berikatan dengan protein plasma dalam jumlah besar, yaitu sekitar 95%, dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Studi pada hewan menunjukkan artemether menembus sawar darah otak dalam konsentrasi rendah.

Setelah 1 jam penggunaan, artemether dan metabolitnya akan ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam plasma, diikuti dengan otak, jantung, dan otot, dengan konsentrasi terkecil ditemukan pada hati. Konsentrasi artemether akan meningkat sekitar 4,6 kali lipat pada pasien meningitis, dibandingkan dengan manusia sehat. Artemether ditemukan dalam jumlah kecil pada air susu ibu (ASI).[4,10,14]

Metabolisme

Artemether dimetabolisme di hati oleh enzim-enzim CYP450, seperti CYP1A2, CYP3A4, CYP2B6, CYP2C9, dan CYP2C19. Selain di hati, artemether juga dimetabolisme di usus halus oleh enzim CYP3A4.

Metabolisme artemether akan menghasilkan metabolit aktifnya, yaitu dihydroartemisinin (DHA). Selain DHA, metabolit artemether lain berupa deoxydihydroartemisinin dan ester artemether furan. Karena metabolisme artemether melibatkan enzim CYP3A4, konsumsinya bersamaan dengan penghambat CYP3A4, seperti ketoconazole, akan meningkatkan konsentrasi plasma.[2,13]

Eliminasi

Waktu paruh eliminasi artemether setelah pemberian intramuskular atau oral adalah sekitar 4–11 jam. Artemether yang tidak mengalami metabolisme dan metabolit artemether ditemukan dalam jumlah yang kecil pada feses dan urin.[4,14]

Resistensi

Resistensi artemether belum menjadi masalah yang luas dalam tata laksana malaria. Namun, telah dilaporkan perlambatan eliminasi infeksi Plasmodium falciparum dan penurunan efikasi pengobatan dengan artemether pada beberapa daerah di Asia Tenggara.[2,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Pusat Informasi Obat Nasional: Artemether. 2015. http://pionas.pom.go.id/
2. Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. McGraw-Hill Education; 2017.
4. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Artemether, CID=68911, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Artemether
5. Agubata CO, Nzekwe IT, et al. Formulation, characterization and anti-malarial activity of homolipid-based artemether microparticles. International journal of pharmaceutics. 2015 Jan 15;478(1):202-22.
10. Drugs and Lactation Database. Bethesda (MD): National Library of Medicine (US). Artemether and Lumefantrine. 2018 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501691/
11. Duke T, Kelly J, et al. Hospital Care for Children. Malaria. 2016. http://www.ichrc.org/64-malaria
12. Food and Drug Administration. Coartem: Prescribing Information. United States Department of Health and Human Services; 2018
13. MIMS Indonesia. Artemether. 2022. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/artemether?mtype=generic
14. Li G, Li Y, Li Z, Zeng M. Artemisinin-Based and Other Antimalarials: Detailed Account of Studies by Chinese Scientists Who Discovered and Developed Them. Academic Press; 2017.

Pendahuluan Artemether
Formulasi Artemether

Artikel Terkait

  • Efek dari Penggunaan Tes Cepat Malaria dalam Pengelolaan Penyakit Demam pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika
    Efek dari Penggunaan Tes Cepat Malaria dalam Pengelolaan Penyakit Demam pada Anak – Telaah Jurnal Alomedika
  • Profilaksis Malaria
    Profilaksis Malaria
  • Pencegahan Malaria pada Kehamilan
    Pencegahan Malaria pada Kehamilan
  • Penatalaksanaan Malaria Pada Bayi Berat Kurang Dari 5 Kg
    Penatalaksanaan Malaria Pada Bayi Berat Kurang Dari 5 Kg
  • Keamanan dan Efikasi Vaksin Malaria R21/Matrix-M – Telaah Jurnal Alomedika
    Keamanan dan Efikasi Vaksin Malaria R21/Matrix-M – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 November 2024, 08:12
Pemberian profilaksis malaria maksimal?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo sejawat, saya ingin bertanya, apakah sejawat mengetahui untuk orang yang hendak bekerja di papua/daerah endemis malaria sekitar 1 tahun, berapa lama dok...
dr. Nabilah salsabila
Dibalas 18 November 2024, 11:53
Obat malaria alternatif dari dihidroartemisinin-piperakuin
Oleh: dr. Nabilah salsabila
1 Balasan
Alodok, izin bertanya dok, jika tidak ada obat DHP atau ACT di faskes maupun di provinsi, hanya ada primakuin, apakah ada alternatif lain yang dapat diberikan?
Anonymous
Dibalas 31 Juli 2024, 07:45
Terminologi Diagnosis Malaria Plus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat malam dokter sekalian, mohon izin bertanya dan berdiskusi mengenai terminologi diagnosis Malaria, saya menemukan terminologi Malaria Plus 4, namun...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.