Farmakologi Lenacapavir
Secara farmakologi, lenacapavir adalah agen antivirus dengan aksi langsung terhadap virus HIV tipe 1 (HIV-1). Obat ini menghambat siklus hidup tahap awal dan akhir dari HIV-1.[11]
Farmakodinamik
Lenacapavir adalah inhibitor kapsid HIV-1. Obat ini adalah penghambat selektif multistage dari fungsi kapsid virus HIV-1. Pada virus HIV, terdapat inti protein yang bernama kapsid yang bertugas melindungi RNA virus serta memastikan RNA tersebut sampai pada sel inang yang terinfeksi. Lenacapavir bekerja dengan cara berikatan langsung pada permukaan antarmuka antara subunit protein kapsid (CA) sehingga mencegah adanya interaksi kapsid dengan sel inang.
Lenacapavir menghambat replikasi HIV-1 dengan mengganggu beberapa tahap penting dalam siklus hidup virus, termasuk pengambilan proviral DNA HIV-1 ke dalam inti sel yang dimediasi oleh kapsid dengan cara menghambat ikatan protein impor nuklir pada kapsid. Lenacapavir juga mengganggu perakitan virus dengan mengganggu fungsi Gag/Gag-Pol sehingga mengurangi produksi subunit CA.
Selain itu, lenacapavir mengganggu pembentukan inti kapsid dengan mengganggu laju asosiasi subunit kapsid, yang menghasilkan virion dengan kapsid yang terbentuk secara tidak sempurna sehingga menurunkan kemampuan infeksinya. Lenacapavir memiliki aktivitas yang spesifik terhadap virus HIV-1.[2,11,13]
Farmakokinetik
Paparan obat lenacapavir adalah 29% hingga 84% lebih tinggi pada pasien HIV-1 yang telah mengonsumsi berbagai macam pengobatan dibandingkan dengan pasien yang tidak pernah mengalami HIV. Pemberian obat ini via subkutan dirilis secara lambat dengan konsentrasi puncak mencapai 77 hingga 84 hari setelah dosis pertama dengan waktu paruh 8 hingga 12 minggu.[9,13,15]
Absorbsi
Konsentrasi puncak plasma terjadi empat jam setelah pemberian dosis oral dengan waktu paruh plasma sekitar 10-12 hari. Bioavailabilitas absolut obat lenacapavir rendah, yaitu sekitar 6-10%.[11]
Distribusi
Lenacapavir terikat protein 99,8%. Rasio darah dengan plasma adalah 0,5–0,7. Penetrasi terhadap sawar darah-otak belum dapat ditentukan.[11]
Metabolisme
Metabolisme obat dilakukan oleh CYP3A dan UGT1A1.[9,13]
Eliminasi
Lenacapavir diekskresikan 76% di feses dan hanya <1% di urin.[13]
Resistensi
Penggunaan obat lenacapavir dapat meningkatkan resistensi antiretroviral kelas inhibitor kapsid (mutasi N74D). Namun demikian, potensi resistensi ini belum berdampak besar dikarenakan obat ini merupakan obat pertama di kelas tersebut. Sejauh ini, belum ada obat inhibitor kapsid lain yang digunakan sebagai prevensi maupun terapi HIV. Untuk memastikan dampak resistensi ini pada pengobatan HIV masih diperlukan penelitian lebih lanjut.[16]