Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Lenacapavir
Penggunaan lenacapavir pada kehamilan belum dimasukkan kategori manapun oleh FDA, tetapi masuk dalam Kategori B1 oleh TGA. Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah obat ini dikeluarkan ke ASI.[2,11,13,19]
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, lenacapavir belum dikategorikan (Not Assigned) untuk penggunaan kehamilan. Hal ini dikarenakan belum adanya studi yang cukup untuk dapat menyimpulkan atau merekomendasikan obat ini pada ibu hamil.[10]
Di sisi lain, TGA memasukkan lenacapavir dalam kategori kehamilan B1. Kategori ini ditujukan bagi obat yang baru diteliti pada sejumlah terbatas ibu hamil dan wanita usia produktif, tanpa ditemukan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek membahayakan lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung pada janin yang dikandung.[2]
Pada penelitian hewan, tidak ditemukan efek buruk ketika lenacapavir diberikan pada tikus dan kelinci dalam paparan ≥ 16 kali lebih tinggi dari anjuran paparan pada manusia.[13]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Keamanan penggunaan lenacapavir pada ibu menyusui belum diketahui, termasuk apakah obat ini terdapat dalam ASI, memengaruhi produksi ASI, atau berdampak pada bayi. Data hewan menunjukkan kadar lenacapavir yang rendah pada plasma anak tikus yang menyusu.
Menurut pedoman klinis, pasien HIV perlu mendapatkan konseling berbasis bukti untuk memutuskan metode pemberian makan bayi, dengan mempertimbangkan bahwa pemberian susu formula atau ASI donor terpasteurisasi menghilangkan risiko penularan HIV pascanatal, sedangkan menyusui dengan terapi antiretroviral dan viral load terkontrol menurunkan risiko hingga <1% namun tidak menghilangkan risiko transmisi sepenuhnya.[11,13,19]