Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2023-04-27T08:19:18+07:00 2023-04-27T08:19:18+07:00
Remdesivir
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Remdesivir

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Remdesivir merupakan suatu antivirus analog adenosin yang sebelumnya digunakan untuk penanganan COVID-19 tetapi telah terbukti tidak memiliki efikasi signifikan. Pada penelitian in vitro dan penelitian pada model hewan, remdesivir menunjukkan aktivitas antivirus spektrum luas melawan beberapa virus seperti virus ebola (EBOV), Middle East respiratory syndrome (MERS-CoV), dan severe acute respiratory syndrome coronavirus 1 (SARS-CoV-1).[1-5]

Pada tanggal 1 Mei 2020, FDA memberikan Emergency Use Authorization untuk penggunaan Remdesivir. Hal ini berbeda dengan persetujuan FDA (FDA approval). Melalui Emergency Use Authorization ini, komisioner FDA mengizinkan obat yang belum disetujui untuk digunakan pada kondisi gawat darurat, saat belum ada alternatif obat lain yang tersedia atau terbukti adekuat.[6,7]

Pada tanggal 22 Oktober 2020, FDA memberikan persetujuan (FDA approval) penggunaan remdesivir pada pasien dewasa dan anak berusia 12 tahun atau lebih dengan berat minimal 40 kg sebagai terapi COVID-19 yang memerlukan rawat inap.

Selanjutnya pada tanggal 25 April 2022 FDA memberikan persetujuan penggunaan remdesivir pada anak berusia 28 hari atau lebih dan berat minimal 3 kg dengan hasil tes positif SARS-CoV-2 yang dirawat inap atau mengalami COVID-19 derajat ringan sedang dan berisiko tinggi mengalami progresi menjadi COVID-19 berat.[8,9]

Meski demikian, WHO tidak merekomendasikan remdesivir sebagai terapi utama COVID-19. Hasil final dari WHO Solidarity Trial yang melibatkan 14.221 subjek dari 454 rumah sakit di 35 negara menyimpulkan bahwa remdesivir tidak memberikan efek signifikan pada pasien yang menggunakan ventilator. Pada pasien lain yang tidak menggunakan ventilator, remdesivir hanya memberikan efek yang kecil dalam mengurangi kematian dan mencegah progresi penyakit.[24]

Di Indonesia, remdesivir tersedia dalam nama dagang Remdac®, Remidia®, Remeva®, Cipremi®, dan Desrem®.[22]                                                                                                                                                                         

Tabel 1. Deskripsi Singkat Remdesivir

Perihal Deskripsi
Kelas Antivirus.[2,7,11]
Subkelas Antivirus RNA.[2,7,11,12]
Akses Resep.[13]
Wanita hamil

Kategori FDA: Tidak tersedia

Kategori TGA: B2.[23]

Wanita menyusui Tidak diketahui apakah dikeluarkan ke ASI.[11,12]
Anak-anak Keamanan telah ditetapkan pada pasien anak berusia ≥12 tahun dengan berat ≥40 kg.[11,12,14]
Infant Keamanan belum ditetapkan pada pasien anak berusia <12 tahun atau dengan berat badan <40 kg.[23]
FDA

Approved.[8,9]

 

Referensi

1. Lo MK, Jordan R, Arvey A. GS-5734 and its parent nucleoside analog inhibit filo-, pneumo-, and paramyxoviruses. Sci Rep 2017;7.
2. Sheahan TP, Sims AC, Graham RL, Menachery VD, Gralinski LE, Case JB, Leist SR, Pyrc K, Feng JY, Trantcheva I, Bannister R, Park Y, Babusis D, Clarke MO, Mackman RL, Spahn JE, Palmiotti CA, Siegel D, Ray AS, Cihlar T, Jordan R, Denison MR, Baric RS. Broad-spectrum antiviral GS-5734 inhibits both epidemic and zoonotic coronaviruses. Sci Transl Med. 2017 Jun 28;9(396):eaal3653. doi: 10.1126/scitranslmed.aal3653. PMID: 28659436; PMCID: PMC5567817.
3. Agostini ML, Andres EL, Sims AC, Graham RL, Sheahan TP, Lu X, Smith EC, Case JB, Feng JY, Jordan R, Ray AS, Cihlar T, Siegel D, Mackman RL, Clarke MO, Baric RS, Denison MR. Coronavirus Susceptibility to the Antiviral Remdesivir (GS-5734) Is Mediated by the Viral Polymerase and the Proofreading Exoribonuclease. mBio. 2018 Mar 6;9(2):e00221-18. doi: 10.1128/mBio.00221-18. PMID: 29511076; PMCID: PMC5844999.
4. Singh AK, Singh A, Singh R, Misra A. Remdesivir in COVID-19: A critical review of pharmacology, pre-clinical and clinical studies. Diabetes Metab Syndr. 2020 Jul-Aug;14(4):641-648. doi: 10.1016/j.dsx.2020.05.018. Epub 2020 May 12. PMID: 32428865; PMCID: PMC7214279.
5. Sheahan TP, Sims AC, Leist SR, Schäfer A, Won J, Brown AJ, Montgomery SA, Hogg A, Babusis D, Clarke MO, Spahn JE, Bauer L, Sellers S, Porter D, Feng JY, Cihlar T, Jordan R, Denison MR, Baric RS. Comparative therapeutic efficacy of remdesivir and combination lopinavir, ritonavir, and interferon beta against MERS-CoV. Nat Commun. 2020 Jan 10;11(1):222. doi: 10.1038/s41467-019-13940-6. PMID: 31924756; PMCID: PMC6954302.
6. FDA. Emergency Use Authorization For Remdesivir. 2022. https://www.fda.gov/media/137564/download
7. DrugBank. Remdesivir. 2022. https://www.drugbank.ca/drugs/DB14761
8. FDA. Coronavirus (COVID-19) Update: FDA Approves First COVID-19 Treatment for Young Children. 2022. https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/coronavirus-covid-19-update-fda-approves-first-covid-19-treatment-young-children
9. FDA. FDA Approves First Treatment for COVID-19. 2020. https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/fda-approves-first-treatment-covid-19
11. FDA. Fact Sheet For Health Care Providers EUA of Remdesivir. 2022. https://www.fda.gov/media/137566/download
12. BPOM. Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia. Jakarta: 2020.
13. Medscape. Remdesivir. 2023. https://reference.medscape.com/drug/veklury-remdesivir-4000090
14. EMA. Summary on compassionate use. 2020. https://www.ema.europa.eu/en/documents/other/summary-compassionate-use-remdesivir-gilead_en.pdf
22. BPOM. Cek BPOM. 2023. https://cekbpom.pom.go.id/search_home_produk
23. American Society of Health-System Pharmacists. Remdesivir. Drugs.com. 2022. https://www.drugs.com/monograph/remdesivir.html
24. WHO Solidarity Trial Consortium. Remdesivir and three other drugs for hospitalised patients with COVID-19: final results of the WHO Solidarity randomised trial and updated meta-analyses. Lancet. 2022;399:1941-53

Farmakologi Remdesivir

Artikel Terkait

  • Remdesivir Tidak Bermanfaat sebagai Terapi COVID-19
    Remdesivir Tidak Bermanfaat sebagai Terapi COVID-19
  • Evaluasi Efek Remdesivir dan Hydroxychloroquine terhadap Viral Clearance COVID-19 – Telaah Jurnal Alomedika
    Evaluasi Efek Remdesivir dan Hydroxychloroquine terhadap Viral Clearance COVID-19 – Telaah Jurnal Alomedika
  • Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
    Klorokuin Fosfat dan Remdesivir Sebagai Terapi COVID- 19
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 31 Mei 2025, 23:08
Acyclovir salap apakah masih efektif utk kasus varisela dan herpes zooster?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, apakah dokter2 sekalian masih meresepkannya acyclovir salap pada kasus varisela dan Herpes zooster? Karena sy pernah dengar ada sejawat yg...
Anonymous
Dibalas 31 Mei 2025, 22:05
Luka Tidak Sembuh 3 Bulan
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Izin diskusi dok saya bertemu pasien dengan kondisi luka tidak sembuh selama 2-3 bulan riwayat pasien selama 3 bulan ini hanya terapi sendiri tanpa ke...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2025, 21:57
Perawatan Luka KLL yang telah diberi betadine
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter Izin konsul dok, ada pasien kll dengan luka pada dengkul seperti ini, luka sudah diberi betadin cina. Untuk selanjutnya hanya di debri aja atau...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.