Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Remdesivir
Penggunaan remdesivir pada kehamilan masuk dalam TGA Kategori B2. Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah remdesivir dikeluarkan ke ASI.[11,12,23]
Penggunaan pada Kehamilan
FDA tidak memasukkan remdesivir dalam kategori kehamilan manapun.
Sementara itu, TGA memasukkan remdesivir dalam Kategori B2. Obat telah dikonsumsi oleh hanya sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Studi pada hewan tidak memadai atau mungkin kurang, tetapi data yang tersedia tidak menunjukkan bukti terjadinya peningkatan kerusakan janin.
Dalam studi toksisitas reproduksi nonklinis, remdesivir tidak menghasilkan efek buruk pada perkembangan janin ketika diberikan pada tikus dan kelinci hamil dalam dosis 4 kali lipat dosis rekomendasi manusia.[23]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak diketahui apakan remdesivir dikeluarkan ke dalam ASI, efek pada bayi yang disusui, atau efek pada produksi ASI. Dalam penelitian hewan, remdesivir dan metabolitnya terdeteksi pada anak tikus menyusui yang diberi remdesivir. Pertimbangkan manfaat perkembangan dan kesehatan dari pemberian ASI bersama dengan kebutuhan klinis ibu akan remdesivir dan potensi efek samping pada anak yang disusui.
Hal yang tidak kalah penting saat ibu menyusui menggunakan remdesivir untuk terapi COVID-19 adalah memastikan untuk mengikuti pedoman agar mencegah penularan virus ke bayi.[23]