Kontraindikasi dan Peringatan Mycophenolate Mofetil
Kontraindikasi mycophenolate mofetil adalah riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini, kondisi sedang hamil, dan kondisi sedang menyusui. Peringatan khusus perlu diberikan bila obat ini digunakan oleh pasien yang memiliki penyakit komorbid gastrointestinal, seperti ulkus peptikum. Mycophenolate mofetil juga dilaporkan dapat meningkatkan risiko infeksi oportunistik dan keganasan.
Kontraindikasi
Kontraindikasi mycophenolate mofetil adalah adanya riwayat hipersensitivitas terhadap mycophenolate mofetil atau komponen penyusunnya. Selain itu, ibu hamil dan ibu yang menyusui juga tidak dianjurkan menerima obat ini. Penderita penyakit herediter dengan defisiensi hypoxanthine-guanine phosphoribosyltransferase, misalnya pada sindrom Kelley-Seegmiller atau sindrom Lesch-Nyhan juga menjadi kontraindikasi.[3,6]
Peringatan
Perhatian lebih perlu diberikan pada pasien dengan penyakit komorbid gastrointestinal yang sedang aktif, contohnya ulkus peptikum. Obat ini dapat menimbulkan bermacam efek samping gastrointestinal, seperti diare, mual, dan muntah.
Penggunaan mycophenolate mofetil dalam kehamilan juga harus dihindari karena bisa meningkatkan risiko abortus pada trimester pertama dan risiko malformasi kongenital. Wanita usia subur yang sedang menerima mycophenolate mofetil harus memakai kontrasepsi.
Mycophenolate mofetil juga meningkatkan risiko keganasan (misalnya limfoma) dan risiko infeksi oportunistik. Obat ini juga menghambat kemampuan berkendara, sehingga pasien yang sedang menjalani terapi tidak boleh berkendara sendiri. Pasien juga harus diingatkan untuk tidak mendonorkan darahnya setidaknya hingga 6 bulan setelah dosis terakhir mycophenolate.[5,6]