Pengawasan Klinis Afatinib
Pengawasan klinis selama pemberian afatinib berhubungan dengan kondisi hati dengan pemeriksaan kadar enzim amilase untuk risiko pankreatitis akut yang jarang tapi dapat terjadi, dan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) karena berisiko pemanjangan QT interval pada konsumsinya.[3]
Pemeriksaan Enzim Amilase
Liver injury terjadi pada 20−50% pasien, ditandai dengan peningkatan SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase). Detail spesifik mengenai risiko liver injury, seperti durasi, pola perubahan enzim hati, manifestasi klinis, dan penyebabnya belum sepenuhnya diketahui. Peningkatan serum SGPT hingga 5 kali nilai normal hanya terjadi pada 1−2% pasien, dan insidensi gagal hati pada 0,2% pasien.[3]
Efek overdosis afatinib dapat terjadi pada dosis >360 mg sekali minum. Efek yang timbul yaitu mual, muntah, pusing, nyeri kepala, nyeri perut, dan peningkatan enzim amilase. Efek ini menghilang setelah konsentrasi dalam tubuh berkurang.[3]
Pemeriksaan Ekokardiografi
Efek afatinib pada dosis multipel dapat menyebabkan perubahan gelombang elektrokardiografi (EKG), yaitu QTc interval menjadi lebih panjang >20 msecond. Dosis multipel afatinib yang menyebabkan kondisi ini adalah 50 mg sekali sehari. Rekomendasi dosis afatinib adalah 40 mg dosis tunggal.[2]
Pengawasan Efek Overdosis Lain
Suatu penelitian menyebutkan bahwa efek overdosis lain pemberian afatinib 160 mg selama 4 hari dan 100 mg dalam waktu 2 minggu adalah reaksi kulit dan gastrointestinal. Gejala yang timbul di antaranya rash, akne, dan diare. Tidak ada antidotum pada overdosis afatinib. Pada kasus yang dicurigai overdosis afatinib, pemberian obat dapat ditunda dan diberikan terapi suportif sesuai gejala.[4,7,11]