Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Albumin general_alomedika 2024-05-31T16:12:16+07:00 2024-05-31T16:12:16+07:00
Albumin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Albumin

Oleh :
dr. Luthfi Saiful Arif
Share To Social Media:

Indikasi albumin adalah sebagai terapi pengganti pada kondisi hipoalbuminemia, hipoproteinemia, dan hipovolemia. Kondisi medis yang mendasari bisa beragam, misalnya pada hipoalbuminemia akibat sirosis hepar, hiperbilirubinemia neonatal atau hemolytic disease of the newborn, resusitasi cairan pada syok hipovolemik akut, dan luka bakar.[3,5,8]

Hiperbilirubinemia Neonatus

Albumin digunakan dalam manajemen kasus berat hiperbilirubinemia neonatus atau hemolytic disease of the newborn (HDN) yang membutuhkan transfusi tukar karena albumin dapat berikatan dan mendetoksifikasi bilirubin. Pada HDN, albumin dapat digunakan dengan dosis 1 g/kgBB. Kecepatan pemberian infus albumin adalah hingga 5 ml/menit untuk larutan 5%, atau 1–2 ml/menit untuk larutan 20%.[3,15,16]

Syok Hipovolemik Akut

Pada syok hipovolemik, albumin diindikasikan untuk resusitasi cairan dengan tujuan pemulihan dan pemeliharaan volume darah.[8]

Dewasa

Dosis dewasa adalah 25 gram, dengan kecepatan infus hingga 5 ml/menit untuk larutan 5% atau 1–2 ml/menit untuk larutan 20%. Pemberian albumin digunakan sebagai terapi lini kedua jika terapi dengan kristaloid tidak menunjukan perbaikan.[1,3]

Terdapat studi yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan terkait angka kesintasan pada pasien yang mendapat albumin maupun kristaloid.[11] Pada kasus hipovolemia akibat luka bakar, terdapat meta analisis yang menunjukan bahwa pemberian albumin saat resusitasi tidak menurunkan mortalitas.[12]

Anak

Pada anak, albumin dapat diberikan dalam dosis hingga 1 g/kgBB. Pemberian albumin dilakukan dengan kecepatan infus hingga 5 ml/menit untuk larutan 5% atau 1–2 ml/menit untuk larutan 20%.[3,17]

Hipoproteinemia dan Hipoalbuminemia

Pada kasus hipoproteinemia dan hipoalbuminemia, pemberian albumin intravena diindikasikan untuk pemulihan dan pemeliharaan defisiensi volume darah yang bersirkulasi. Hipoproteinemia dan hipoalbuminemia dapat disebabkan oleh penyakit atau perdarahan aktif. Jika kekurangan albumin terjadi karena kehilangan protein berlebihan, koreksi yang dilakukan dengan albumin intravena hanya akan bersifat sementara, dan penyakit yang mendasari perlu diterapi secara definitif.

Albumin dapat diberikan dengan dosis hingga 2 g/kgBB/hari. Pemberian dilakukan dengan kecepatan infus  hingga 5 ml/menit untuk larutan 5% atau 1–2 ml/menit untuk larutan 20%.[3,8]

Gagal Hepar Akut

Albumin diberikan untuk pemeliharaan fungsi kardiovaskular setelah parasentesis pada kasus asites pada pasien sirosis hepatis. Dosis pemberian adalah 6-8 g cairan albumin 25% intravena untuk setiap 100 ml cairan asites yang dikeluarkan. Albumin diberikan segera setelah prosedur untuk mencegah komplikasi seperti hipovolemia, hiponatremia, dan gangguan ginjal.[8,17]

Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pada Dewasa

Untuk adult respiratory distress syndrome (ARDS) pada pasien dewasa, albumin diberikan bersama dengan diuretik untuk mengoreksi kelebihan cairan terkait ARDS. Dosis albumin solusi 25% untuk kasus tersebut adalah 25 g intravena diberikan dalam 30 menit, dapat diulangi setiap 8 jam jika perlu.[8,18]

Luka Bakar

Albumin diberikan 24 jam setelah luka bakar jika terdapat penurunan kadar albumin yang berat. Dalam kasus tersebut, albumin dapat meningkatkan reabsorpsi edema.

Dosis albumin akan bergantung pada kondisi klinis masing-masing pasien. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk penentuan dosis adalah tekanan onkotik plasma, kadar protein plasma, dan tanda vital.[8]

Hemodialisis

Albumin diberikan pada pasien yang menjalani hemodialisis jangka panjang. Albumin dapat diberikan dengan dosis 25 g intravena.[8]

Sindrom Hiperstimulasi Ovarium

Albumin diberikan sebagai plasma expander pada sindrom hiperstimulasi ovarium berat. Albumin, solusi yang 25%, dapat diberikan dengan dosis 50-100 g selama 4 jam, dapat diulangi dalam 4-12 jam jika dirasa perlu. Pemberian albumin tidak diindikasikan untuk mencegah sindrom hiperstimulasi ovarium.[8,13]

Referensi

1. Campos Munoz A, Jain NK, Gupta M. Albumin Colloid. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534241/
3. Monthly Index of Medical Specialities. Human Albumin. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/human%20albumin?mtype=generic
5. Caraceni P, Tufoni M, Bonavita ME. Clinical use of albumin. Blood Transfus. 2013;11 Suppl 4(Suppl 4):s18-s25. doi:10.2450/2013.005s
8. Medscape. Albumin IV (rx). 2024. https://reference.medscape.com/drug/albuminex-kedbumin-albumin-iv-342425
11. Lewis SR, Pritchard MW, Evans DJ, et al. Colloids versus crystalloids for fluid resuscitation in critically ill people. Cochrane Database Syst Rev. 2018 Aug 03;8:CD000567.
12. Eljaiek R, Heylbroeck C, Dubois MJ. Albumin administration for fluid resuscitation in burn patients: A systematic review and meta-analysis. Burns. 2017 Feb;43(1):17-24.
13. Shmorgun D, Claman P., JOINT SOGC-CFAS CLINICAL PRACTICE GUIDELINES COMMITTEE. The diagnosis and management of ovarian hyperstimulation syndrome. J Obstet Gynaecol Can. 2011 Nov;33(11):1156-1162
14. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Larutan Albumin (Human Albumin Solution) Pusat Informasi Obat Nasional, 2015. http://pionas.pom.go.id/monografi/larutan-albumin-human-albumin-solution
15. Eichenwald EC, ed. Cloherty and Stark's Manual of Neonatal Care. 8th ed. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins; 2017.
16. Wyckoff MH, Aziz K, Escobedo MB, et al. Part 13: neonatal resuscitation: 2015 American Heart Association guidelines update for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care. Circulation. 2015;132(18 Suppl 2):S543-560.
17. China L, Freemantle N, Forrest E, et al; ATTIRE Trial Investigators. A randomized trial of albumin infusions in hospitalized patients with cirrhosis. N Engl J Med. 2021;384(9):808-817. doi:10.1056/NEJMoa2022166
18. Albumin solution: drug information. Lexicomp Inc. 2021.

Formulasi Albumin
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Hipotensi Permisif pada Resusitasi Cairan Pasien Trauma dengan Syok Hemoragik
    Hipotensi Permisif pada Resusitasi Cairan Pasien Trauma dengan Syok Hemoragik
  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Perbandingan Pemberian Laju Cairan Intravena Cepat dan Lambat pada Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika
    Perbandingan Pemberian Laju Cairan Intravena Cepat dan Lambat pada Pasien Kritis – Telaah Jurnal Alomedika
  • Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
    Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 08:28
Bagaimana perhitungan pemberian asi/sufor pada bayi baru lahir?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo dokter, saya sering melihat advis dpjp sp.a terkait pemberian asi/sufor pada bayi sakit yg dirawat, contoh pemberiannya seperti x cc per y jam kemudian...
Anonymous
Dibuat 05 Maret 2025, 22:17
Referensi pemberian injeksi D40 pada bayi BBLR
Oleh: Anonymous
0 Balasan
alo dokter, sy mau mendiskusikan terapi dpjp di tempat saya terkait pemberian infus D40 pada bayi usia 1 hari dgn bb 1600 grPada terapi dpjp sy bayi ini...
Anonymous
Dibalas 31 Desember 2024, 16:53
terapi cairan untuk anak usia 5 bulan kasus
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok,Izin menanyakan, pada kasus anak usia 3 bulan, dtg ke puskesmas dibawah ibunya dalam kondisi diare ringan sedang, namun tidak tersedia cairan d5 1/4...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.