Pengawasan Klinis Albumin
Pengawasan klinis pada penggunaan albumin diperlukan terkait risiko anafilaksis dan overload cairan. Sebetulnya reaksi anafilaksis atau efek samping secara umum jarang terjadi pada penggunaan albumin. Reaksi anafilaksis telah dilaporkan meskipun sangat jarang. Apabila pasien menunjukkan tanda anafilaksis, hentikan infus dan lakukan terapi yang sesuai.
Pengawasan klinis juga diperlukan terkait overload cairan, terutama pada pasien berisiko seperti pasien dengan edema paru, gagal jantung, hipertensi arterial, varises esofagus, anemia berat, diatesis hemoragik, serta anuria renal dan post renal. Lakukan pemantauan dengan memeriksa tekanan darah arteri dan frekuensi nadi, tekanan vena sentral, oklusi arteri pulmonal, urine output, kadar elektrolit, kadar hematokrit, dan kadar hemoglobin.[3,14]
Selain itu, jika albumin digunakan dalam jumlah banyak, profil koagulasi juga perlu diperhatikan. Apabila dirasa perlu, lakukan koreksi komponen darah lain, termasuk platelet, elektrolit, dan eritrosit.[4,8]