Efek Samping dan Interaksi Obat Phenelzine
Phenelzine bisa menimbulkan berbagai efek samping yang berkaitan dengan reseptor gamma-aminobutyric acid (GABA), melatonin, serta epinefrin. Selain itu, interaksi obat juga dapat terjadi antara phenelzine dan beberapa obat lain, khususnya obat yang bersifat serotonergik.
Efek Samping
Phenelzine merupakan penghambat monoamine oksidase yang poten. Karena enzim tersebut terdistribusi di hampir seluruh bagian tubuh, penggunaan phenelzine dapat menyebabkan efek samping yang cukup banyak. Penyesuaian dosis dapat dilakukan untuk meminimalkan timbulnya efek samping.
Beberapa efek samping yang paling sering muncul adalah hipotensi ortostatik, pusing berputar, nyeri kepala, rasa mengantuk, konstipasi, kenaikan berat badan, gangguan tidur, serta gangguan gerak (tremor, gerakan mioklonik, dan hiperrefleks). Pasien dianjurkan untuk menghindari aktivitas yang menggunakan mesin ataupun berkendara untuk mencegah terjadinya kecelakaan.[2,8]
Phenelzine mencegah pelepasan norepinefrin dari ujung saraf simpatis, sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan menimbulkan hipotensi ortostatik. Untuk mencegah efek samping tersebut, pasien dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan harian setidaknya 2 liter/hari untuk mencegah dehidrasi dan menghindari kafein.[2,9]
Interaksi Obat
Krisis hipertensi merupakan salah satu akibat paling fatal dari interaksi phenelzine dengan beberapa obat dan jenis makanan yang mengandung tiramin, dopamin, atau kafein. Obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan phenelzine dan menyebabkan krisis hipertensi adalah obat golongan simpatomimetik, seperti fenilefrin, efedrin, metilfenidat, dan amfetamin.[2,5,9]
Phenelzine tidak dapat digunakan bersama obat serotonergik, seperti antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), fentanyl, chlorpheniramine, tramadol, dan dextromethorphan karena berisiko menimbulkan sindrom serotonin.[2,5,9]