Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Dydrogesterone general_alomedika 2023-06-28T10:23:51+07:00 2023-06-28T10:23:51+07:00
Dydrogesterone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Dydrogesterone

Oleh :
dr.Reni Widyastuti, Sp.FK
Share To Social Media:

Indikasi dydrogesterone adalah untuk terapi endometriosis, dismenore, infertilitas karena insufisiensi corpus luteum, abortus imminens, abortus habitualis, perdarahan uterus disfungsional, amenorrhea sekunder, dan premenstrual syndrome.[3,5-8]

Endometriosis

Dydrogesterone untuk endometriosis diberikan sebanyak 10 mg 1-3 kali sehari, setiap hari mulai hari ke-5 hingga hari ke-25 siklus menstruasi. Direkomendasikan untuk memulai terapi dengan dosis tertinggi.[3,5,9]

Dismenore

Untuk dismenore, dydrogesterone diberikan dalam 5 mg 2 kali sehari, setiap hari mulai hari ke-5 hingga hari ke-25 siklus menstruasi.[10]

Infertilitas Karena Insufisiensi Corpus Luteum

Untuk infertilitas karena insufisiensi corpus luteum, dydrogesterone diberikan 10 mg 1 kali sehari, setiap hari, mulai hari ke-5 hingga hari ke-25 siklus menstruasi. Terapi harus dilanjutkan hingga minimal 6 siklus berturut-turut. Disarankan untuk melanjutkan terapi selama bulan pertama kehamilan dengan dosis yang sama pada pasien dengan abortus habitualis.[3,5,8]

Abortus Habitualis

Untuk abortus habitualis, dosis dydrogesterone 10 mg 1 kali sehari hingga kehamilan minggu ke-20, dan selanjutnya dosis dapat dikurangi secara berkala. Terapi sebaiknya dimulai sebelum konsepsi.[3,5]

Abortus Imminens

Untuk abortus imminens, dosis awal diberikan 40 mg dydrogesterone sekaligus, diikuti 10 mg dydrogesteron tiap 8 jam. Jika gejala menetap, dosis ditambahkan 10 mg tiap 8 jam. Dosis efektif dipertahankan hingga 1 minggu setelah gejala hilang.[3,5-7]

Perdarahan Uterus Disfungsional

Untuk perdarahan uterus disfungsional, dydrogesteron 20 mg hingga 10 hari. Beberapa hari setelah terapi dihentikan, dapat terjadi withdrawal bleeding. Untuk mencegah perdarahan selanjutnya dapat diberikan dydrogesterone 10 mg/hari.[3,5]

Premenstrual Syndrome

Untuk premenstrual syndrome, dydrogesterone diberikan 10 mg dua kali sehari sejak paruh kedua siklus menstruasi hingga hari pertama siklus berikutnya. Lama pemberian bergantung pada siklus masing-masing pasien.[5]

Referensi

3. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Dydrogesterone tablet salut selaput. http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Duphaston%20Tablet%20Salut%20Selaput%2010%20mg_Dydrogesteron_DKI1081601317A1_2019.pdf
5. MIMS Indonesia. Dydrogesteron. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/duphaston?type=brief&lang=id
6. Wahabi HA, Fayed AA, Esmaeil SA, Bahkali KH. Progestogen for treating threatened miscarriage. Cochrane Database Syst Rev. 2018;8(8):CD005943. Published 2018 Aug 6. doi:10.1002/14651858.CD005943.pub5
7. Carp H. A systematic review of dydrogesterone for the treatment of threatened miscarriage. Gynecol Endocrinol. 2012;28(12):983-990. doi:10.3109/09513590.2012.702875
8. Griesinger G, Tournaye H, Macklon N, Petraglia F, Arck P, Blockeel C, van Amsterdam P, Pexman-Fieth C, Fauser BC. Dydrogesterone: pharmacological profile and mechanism of action as luteal phase support in assisted reproduction. Reprod Biomed Online. 2019 Feb;38(2):249-259. doi: 10.1016/j.rbmo.2018.11.017. Epub 2018 Dec 15. PMID: 30595525.
9. Schweppe KW. The place of dydrogesterone in the treatment of endometriosis and adenomyosis. Maturitas. 2009 Dec;65 Suppl 1:S23-7. doi: 10.1016/j.maturitas.2009.11.011. Epub 2009 Nov 30. PMID: 19945806.
10. Taniguchi F, Ota I, Iba Y, Toda T, Tagashira Y, Ohata Y, Kurioka H, Endo Y, Sunada H, Noma H, Azuma Y, Harada T. The efficacy and safety of dydrogesterone for treatment of dysmenorrhea: An open-label multicenter clinical study. J Obstet Gynaecol Res. 2019 Jan;45(1):168-175. doi: 10.1111/jog.13807. Epub 2018 Sep 23. PMID: 30246276.

Formulasi Dydrogesterone
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
    Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
  • Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
    Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
  • Efikasi Modalitas Tata Laksana pada Keguguran
    Efikasi Modalitas Tata Laksana pada Keguguran
  • Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin
    Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 09:30
Diagnosis banding pada perdarahan abortus imminens
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien G3P2A0M0 hamil 13 minggu dengan janin tunggal hidup. Pasien sebelumnya pada UK 11-12 minggu mengeluhkan keluar bercak2 darah dari...
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 13:38
Penggunaan Microgest pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah microgest ini bisa diresepkan oleh dokter umum dengan indikasi pasien abortus iminens?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.