Pendahuluan Ticagrelor
Ticagrelor adalah obat antiplatelet yang dapat digunakan dalam tata laksana sindrom koroner akut, infark miokard, dan stroke. Ticagrelor merupakan antagonis reseptor platelet P2Y12 nontienopridin jenis baru. Ticagrelor secara selektif menghambat reseptor platelet P2Y12 dengan binding site yang berbeda dengan ADP (adenosin difosfat), sehingga menghambat efek protrombotik dari ADP.
Ticagrelor digunakan untuk pencegahan kejadian tromboembolik pada pasien sindrom koroner akut (SKA), dengan harapan mengurangi risiko kematian kardiovaskular, infark miokard, dan stroke pada pasien SKA.[1,2]
Ticagrelor memiliki awitan kerja dan inhibisi agregasi platelet lebih cepat dari clopidogrel. Ticagrelor lebih efektif dari clopidogrel dalam mengurangi risiko kejadian infark miokard, stroke, dan kematian kardiovaskular. Efek inhibisi agregasi platelet pada pemberian ticagrelor bersifat reversible dan dapat kembali lebih cepat apabila dibandingkan dengan obat golongan tienopiridin, seperti clopidogrel.[1,3]
Ticagrelor dapat ditoleransi dengan baik dan lebih tidak meningkatkan risiko terjadinya perdarahan dibandingkan dengan clopidogrel.[1,3] Di Indonesia, obat ini tersedia dengan merk dagang Ticagrelor®, Ticage®, Brilinta®, Clotaire®, Briclot®, dan Clotaire®.
Nama Kimia: cyclopentyl triazolopyrimidine[2,4]
Formula molekular: C23H28F2N6O4S[2,5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Ticagrelor
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Agen antitrombotik[5,6] |
Subkelas | Nontienopiridin[5,6] |
Akses | Resep[6] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[7] Kategori TGA: B1[8] |
Wanita menyusui | Tidak ada data yang jelas apakah diekskresikan ke dalam ASI atau tidak[8] |
Anak-anak | Belum ada data yang cukup terkait efikasi dan keamanan pada anak[7] |
Infant | |
FDA | Approved[7] |