Formulasi Atenolol
Formulasi atenolol adalah dalam bentuk oral dan intravena. Atenolol dapat dikombinasikan dengan obat golongan antagonis kalsium atau diuretik dalam mengontrol tekanan darah.
Bentuk Sediaan
Sampai saat ini, bentuk sediaan atenolol yang umum diberikan adalah dalam bentuk oral. Dosis tablet yang tersedia adalah 50 mg dan 100 mg. Selain dalam bentuk oral, atenolol juga ada dalam bentuk sediaan intravena, dengan kekuatan 0,5 mg/mL. Sediaan intravena biasanya digunakan bagi pasien infark miokard akut.[8,9]
Cara Penggunaan
Biasanya, atenolol sediaan oral diberikan 1–2 kali dalam sehari. Pasien dapat mengonsumsi atenolol dengan atau tanpa makanan. Apabila melewatkan dosis obat, hindari mengonsumsi dua dosis sekaligus.
Pemberian atenolol secara intravena diberikan dalam bentuk infus lambat 1 mg/menit, Atenolol dapat diencerkan dengan larutan dekstrosa 5% atau normal salin. Dosis injeksi atenolol adalah 5 mg selama 5 menit dan diulang kembali sebanyak 5 mg dengan selang waktu 10 menit. Selama pemberian injeksi intravena, pasien perlu dilakukan pemantauan tekanan darah, denyut nadi, dan elektrokardiogram (EKG).[1,5,6]
Cara Penyimpanan
Sebaiknya atenolol disimpan di dalam container tertutup pada suhu 20-25°C. Jauhkan atenolol dari panas, lembab, dan cahaya langsung.[1,4]
Kombinasi dengan Obat Lain
Di Indonesia, atenolol 50 mg tersedia dalam bentuk kombinasi dengan nifedipin 20 mg. Atenolol juga tersedia dalam kombinasi bersama chlorthalidone, dengan kekuatan 50 mg/25 mg atau 100 mg/25 mg, tetapi tidak ada di Indonesia. Kombinasi ini digunakan pada pasien hipertensi.[9,11]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra