Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Amlodipine
Penggunaan amlodipine pada kehamilan tidak disarankan karena adanya bukti efek buruk pada percobaan hewan. Pada ibu menyusui, amlodipine dilaporkan dikeluarkan ke ASI dalam konsentrasi kecil.
Kehamilan
FDA memasukkan amlodipine dalam Kategori C. Artinya, studi reproduksi pada binatang menunjukkan bahwa terdapat efek samping terhadap janin dan belum ada data yang adekuat dan penelitian terkontrol pada manusia.
TGA memasukkan amlodipine dalam Kategori C. Artinya, obat telah menyebabkan atau mungkin diduga menyebabkan, efek berbahaya pada janin manusia atau neonatus tanpa menyebabkan malformasi.
Amlodipine telah terbukti memperpanjang durasi persalinan pada tikus. Tidak ada bukti teratogenisitas atau toksisitas embrio dan janin lain yang diamati pada tikus atau kelinci yang diberikan hingga 10 mg/kg selama periode organogenesis utama. Namun, jumlah kematian intrauterin meningkat sekitar 5 kali lipat.[1,5]
Ibu Menyusui
Data terbatas menunjukkan bahwa kadar amlodipine dalam ASI cukup rendah. Oleh karena ini, secara umum penggunaan amlodipine oleh ibu selama menyusui diduga tidak menyebabkan efek samping pada bayi yang disusui.
Dalam sebuah studi yang melibatkan 31 wanita postpartum dengan hipertensi dan mendapat amlodipine 5 mg setiap hari, dilaporkan konsentrasi ASI rerata adalah 11,5 mcg/L. Dosis yang didapat bayi diperkirakan sekitar 4,2 mcg/kg.[6]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita