Pendahuluan Manitol
Manitol adalah diuretik osmotik yang digunakan untuk menurunkan tekanan intrakranial dan intraokular tinggi, misalnya pada kasus cedera otak traumatik dan glaukoma. Selain itu, manitol juga dilaporkan dapat membantu diuresis pada pasien gagal ginjal akut serta forced diuresis untuk mengekskresikan substansi toksik atau metabolit lainnya, misalnya pada kasus rhabdomyolysis.[1,2]
Manitol difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan sulit di reabsorbsi di tubulus ginjal. Hal ini menyebabkan peningkatan osmolaritas di filtrat glomerulus. Peningkatan ini akan menurunkan reabsorpsi tubular air, natrium, klorida, dan solute lainnya, sehingga terjadi diuresis. Selain itu, manitol juga meningkatkan osmolaritas plasma darah, sehingga meningkatkan aliran air dari jaringan ke cairan interstitial dan plasma.[1]
Manitol tidak disarankan untuk digunakan pada wanita hamil. Menurut klasifikasi FDA, obat ini termasuk dalam kategori C. Pada tahun 2009, manitol didaftarkan untuk digunakan sebagai obat inhalasi untuk menangani pasien fibrosis sistik untuk memperbaiki fungsi paru dan mengurangi eksaserbasi pulmoner. Namun, hal ini belum disetujui oleh FDA.[3,4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Manitol
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Diuretik |
Subkelas | Diuretik osmotik |
Akses | Resep |
Wanita hamil | Kategori FDA: C Kategori TGA: B2 |
Wanita menyusui | Data tentang ada tidaknya ekskresi manitol ke dalam ASI belum adekuat |
Anak-anak | Keamanan dan efektivitas manitol pada anak berusia <12 tahun belum dapat dipastikan |
Infant | Keamanan dan efektivitas manitol belum dapat dipastikan |
FDA | Approved (intravena) |
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur