Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Spironolactone monika-natalia 2023-01-03T14:23:25+07:00 2023-01-03T14:23:25+07:00
Spironolactone
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Spironolactone

Oleh :
dr. Nathania S. Sutisna
Share To Social Media:

Aspek farmakologi spironolactone yang utama adalah sebagai diuretik hemat kalium yang bekerja pada tubulus di ginjal. Mekanisme antagonis dari aldosteron membuat spironolactone juga dapat digunakan untuk hiperaldosteronisme dan gagal jantung. Mekanisme sebagai antiandrogen membuat spironolactone dapat digunakan sebagai pengobatan acne vulgaris.

Farmakodinamik

Farmakodinamik spironolactone, berupa efek utamanya sebagai diuretik hemat kalium, dan efek-efek lainnya, termasuk efek penggunaan secara topikal.

Efek Diuretik Hemat Kalium

Aldosteron merupakan senyawa yang dapat meningkatkan reabsorpsi dari natrium dan ekskresi kalium pada tubuli ginjal. spironolactone, sebagai antagonis dari aldosterone, bekerja dengan cara mengikat reseptor aldosterone-dependent sodium-potassium exchange site secara kompetitif dengan aldosteron pada tubulus kontortus distal di ginjal. Proses ini menghasilkan peningkatan ekskresi natrium dan air. Kalium dapat dipertahankan di dalam tubuh dan tidak diekskresikan melalui proses ini.[7,8]

Efek Keuntungan untuk Gagal Jantung

Salah satu mekanisme dari terjadinya gagal jantung adalah adanya remodelling dari ventrikel kiri, perubahan dimensi dan fungsi dari ventrikel kiri. Aldosteron dan angiotensin II ditemukan dapat menstimulasi produksi kolagen dengan fibroblas yang dapat berujung pada fibrosis jantung.

Proses fibrosis yang berlebihan dapat menurunkan fungsi jantung baik diastolik maupun sistolik. spironolactone sebagai antagonis dari aldosteron ditemukan dapat menurunkan sintesis kolagen dan remodelling ventrikel pasca infark miokard. [9]

Efek Penurunan Tekanan Vena Porta pada Sirosis

Spironolactone ditemukan dapat mengurangi tekanan pada vena porta dengan cara menghambat atau mengurangi fibrosis hati. Sel stelata hepar merupakan salah satu kunci dalam terjadinya sirosis hati. spironolactone memiliki mekanisme kerja untuk menghambat proses sirosis hati melalui inhibisi dari aktivasi sel stelata hepar. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme secara lebih pasti dari spironolactone untuk sirosis hepatis.[10]

Efek Penurunan Proteinuria

Aldosteron dapat meningkatkan inflamasi dan proses fibrosis pada bagian tubulus dan interstisial dari ginjal akibat dari adanya transforming growth factor (TGF)-beta, PAI-1 (plasminogen activation inhibitor 1) dan ROS (reactive oxygen species). Aldosteron yang berlebihan juga dapat menyebabkan penurunan podosit glomerulus sehingga dapat menyebabkan proteinuria dan penyakit terkait glomerulus, sehingga berisiko menjadi penyakit ginjal kronis.[11]

Efek Antiandrogen

Spironolactone ditemukan memiliki efek antiandrogen. spironolactone dapat mengurangi produksi testosteron dengan mempengaruhi sitokrom p-450 dan sebagai inhibitor kompetitif pada reseptor androgen. Efek antiandrogen ini secara in vivo dapat menurunkan produksi kelenjar sebum, sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan acne vulgaris, terutama yang tidak efektif terhadap pengobatan topikal dan membutuhkan terapi hormon, sebagai pengobatan hirsutisme dan juga seborrhea.[12,13]

Efek Lokal (Sediaan Topikal)

Spironolactone topikal yang diberikan pada kulit (kasus acne vulgaris) ditemukan dapat menginhibisi dihidrotestosteron (DHT) pada kelenjar sebum secara lokal. Jenis acne yang efektif diobati dengan spironolactone topikal adalah acne vulgaris tanpa inflamasi (komedo).[14,15]

Farmakokinetik

Farmakokinetik spironolactone adalah sebagai berikut:

Absorbsi

Spironolactone sulit larut pada air sehingga tidak ada sediaan intravena. Bioavailabilitas spironolactone belum diketahui pasti dan diperkirakan berkisar antara 80–90%. Absorbsinya meningkat bersamaan dengan penyerapan makanan. Waktu mencapai puncak 3–4 jam.[16,17]

Distribusi

spironolactone dan canrenone (metabolit spironolactone) terikat pada protein plasma dalam konsentrasi terapeutiknya. spironolactone dapat menembus sawar plasenta.[16,17]

Metabolisme

spironolactone secara cepat dimetabolisme di hepar dengan metabolit utamanya adalah canrenone.[16,17]

Eliminasi

Waktu paruh dari spironolactone adalah 1 – 2 jam dan waktu paruh canrenone adalah 13.8 jam. Perubahan waktu paruh spironolactone terjadi pada pasien dengan sirosis hepatis, yaitu menjadi 9 jam.

Belum ada penelitian dan ketetapan penyesuaian dosis pada pasien dengan gangguan ginjal kronis. Ekskresi utama spironolactone adalah melalui urine (primer) dan feses (sekunder), dan juga ditemukan ekskresi pada air susu ibu (ASI) sebagai canrenone.[16,17]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

7. Mishra TK, Rath PK. The role of aldosterone and selective aldosterone receptor antagonist eplerenone in cardiovascular disease. JIACM, 2006;7(3):211-6
8. Qavi AH, Kamal R, Schrier RW. Clinical use of diuretics in heart failure, cirrhosis and nephrotic syndrome. Int J of Nephrol, 2015; article ID 975934, 9 pages.
9. Frigerio M, Roubina E. Drugs for left ventricular remodeling in heart failure. The Am J of Cardiol, 2005;96(12):10-18
10. Luo W, Meng Y, Ji HL, et al. Spironolactone lowers portal hypertension by inhibiting liver fibrosis, ROCK-2 activity and activating NO/PKG pathway in the bile-duct-ligated rat. PLoS ONE, 2012;7(3):e34230
11. Schrier RW, Masoumi A, Elhassan E. Aldosterone: role in edematous disorders, hypertension, chronic renal failure, and metabolic syndrome. CJASN, 2010;5(6):1132-1140
12. Rathnayake D, Sinlclair R. Innovative use of spironolactone as an antiandrogen in the treatment of female pattern hair loss. Dermatologic clinics, 2010;28(3):611-618
13. Charny JW, Choi JK, James WD. Spironolactone for the treatment of acne in women, a retrospective study of 110 patients. Int J Womens Dermatol, 2017;3(2):111-115
14. Berardesca E, Gabba P, Ucci G, et al. Topical spironolactone inhibits dihydrotestosterone receptors in human sebaceous glands: an autoradiographic study in subjects with acne vulgaris. Int J Tissue React, 1988;10(2):115-9
15. Bagherani N. Efficacy of topical spironolactone in treatment of acne. Dermatologic therapy, 2015, 28(176)
16. Sica DA. Pharmacokinetics and pharmacodynamics of mineralocorticoid blocking agents and their effects on potassium homeostasis. Heart failure reviews, 2005;10(1):23-29
17. MIMS. Spironolactone. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/spironolactone/?type=brief&mtype=generic

Pendahuluan Spironolactone
Formulasi Spironolactone

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.