Pendahuluan Dopamin
Dopamin adalah obat kardiovaskular yang digunakan sebagai tata laksana ketidakseimbangan hemodinamik seperti gejala hipotensi dan output kardiak rendah terutama pada syok kardiogenik dan syok sepsis karena sifat simpatomimetik obat ini dan perannya sebagai vasopresor. Selain digunakan dalam tata laksana syok, dopamin juga digunakan untuk tata laksana gagal jantung akut dan bradikardia simtomatik.
Dopamin merupakan katekolamin endogen dan prekursor dari norepinephrine. Obat ini masih menjadi obat lini pertama pada pasien dengan hipotensi karena kemampuannya dalam vasokonstriksi, terutama pada pasien dengan risiko tinggi terjadinya iskemik pada organ akhir.
Efek terapi dopamin adalah sebagai agonis dari beta 1 adrenoseptor yang dapat memicu respons simpatis sehingga memberi efek inotropik positif dan kronotropik positif pada miokardium.
Pada dosis yang tinggi dopamin juga bekerja pada reseptor alfa 1 adrenergik untuk memicu vasokonstriksi. Peningkatan resistensi vaskuler perifer oleh dopamin ini mampu meningkatkan tekanan darah. Aktivitas pada reseptor dopaminergik dapat memberi efek vasodilator pada ginjal sehingga mampu meningkatkan laju filtrasi glomerulus, natriuresis, dan diuresis.[1-5]
Secara kimiawi, dopamin memiliki nama 4-(2-aminoethyl) pyrocatechol, dengan rumus kimia C8H11NO2. Sinonim: dopamine.
Tabel 1 Deskripsi Singkat Dopamin
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat kardiovaskuler[1,6,7] |
Subkelas | Obat syok kardiogenik dan sepsis[5] |
Akses | Resep[2] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C; Kategori TGA: B3[1,2,8] |
Wanita menyusui | Tidak ada data yang jelas apakah dopamin diekskresikan pada ASI atau tidak[2] |
Anak-anak dan infant | Sebuah tinjauan sistematis menyatakan dopamin merupakan inotropik yang cukup sering digunakan dan efektif dalam tata laksana hipotensi pada infant dengan efek samping minimal[9] |
FDA | Approved[2] |
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri