Clotrimazole
Clotrimazole adalah agen antifungal golongan imidazole yang digunakan untuk terapi infeksi jamur, seperti kandidiasis, tinea versicolor, tinea pedis, tinea cruris, dan tinea corporis. Clotrimazole juga digunakan untuk tata laksana ruam popok atau diaper dermatitis dengan komplikasi infeksi Candida sekunder.
Clotrimazole dilaporkan efektif terhadap Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, Epidermophyton floccosum, Candida albicans, dan Malassezia furfur. Clotrimazole bekerja dengan menghambat demetilasi 14-a-lanosterol sehingga menghambat biosintesis ergosterol dan mengubah permeabilitas membran sel jamur.[1-4,17]
Di Indonesia, clotrimazole tersedia dalam bentuk krim, tablet vagina, dan cairan obat luar. Saat ini, clotrimazole sudah dikembangkan dalam bentuk solid dispersion (SD) untuk meningkatkan solubilitasnya di dalam air sehingga meningkatkan potensi obat.[4-7]
Efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan clotrimazole adalah eritema, rasa perih, terbentuknya lepuh, kulit mengelupas, edema, pruritus, urtikaria, rasa terbakar, dan iritasi kulit. Pada ibu hamil, penggunaan clotrimazole dianggap aman dalam trimester pertama apabila digunakan sesuai indikasi dan dosis anjuran. Penggunaan pada ibu menyusui juga dianggap aman karena bioavailabilitas sistemik clotrimazole buruk.[1,6,8,9]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Clotrimazole
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antifungal[6,10] |
Subkelas | Derivat imidazole dan tiazole[8,10] |
Akses | Resep[10,11] |
Wanita hamil | Kategori FDA: Vagina/topikal: B; Oral: C[10] Kategori TGA: A[12] |
Wanita menyusui | Belum ada data mengenai ekskresi clotrimazole di ASI[9] |
Anak-anak | Tidak disarankan untuk usia di bawah 3 tahun, efikasi dan keamanan tidak diketahui[8,10] |
Infant | Efikasi dan keamanan tidak diketahui sehingga penggunaannya tidak disarankan[8,10] |
FDA | Approved[10] |
Penulisan pertama oleh: dr. Graciella