Indikasi dan Dosis Clotrimazole
Indikasi clotrimazole adalah pada infeksi jamur, termasuk kandidiasis, tinea versicolor, tinea pedis, tinea cruris, dan tinea corporis. Obat ini juga bisa digunakan untuk kandidiasis vulvovaginalis, otitis eksterna karena jamur, dan juga kandidiasis orofaring. Selain itu, clotrimazole juga digunakan dalam kasus ruam popok atau diaper dermatitis dengan infeksi sekunder Candida.[1,4,6,13,14]
Infeksi Jamur pada Kulit
Clotrimazole dapat digunakan pada kasus ruam popok, tinea versicolor, kandidiasis kutis, tinea cruris, dan tinea corporis. Krim clotrimazole 1% dioleskan secara tipis-tipis ke area yang terinfeksi, 2 kali sehari, selama 2-4 minggu. Pada kasus tinea pedis, clotrimazole diberikan selama 4-8 minggu.[10,17]
Kandidiasis Vulvovaginal
Untuk kandidiasis vulvovaginal, clotrimazole tablet intravagina dapat diberikan dalam dosis 100 mg per hari selama 6 hari. Pilihan dosis lain adalah 200 mg per hari selama 3 hari; atau 500 mg dosis tunggal. Pemberian dianjurkan pada malam hari dan dosis dapat diulang jika dianggap perlu (misalnya karena sebagian besar dosis keluar kembali). Dosis sebaiknya dihentikan jika pasien haid.[10]
Kandidiasis Orofaring
Penggunaan clotrimazole untuk terapi kandidiasis orofaring diberikan secara oral. Clotrimazole oral tersedia dalam bentuk hisap. Dosis yang diberikan adalah 5 kali sehari, selama 14 hari. Clotrimazole diberikan dengan cara dilarutkan dalam mulut secara perlahan.
Dosis clotrimazole yang ditujukan untuk profilaksis pada pasien imunokompromais adalah 3 kali sehari selama kemoterapi berlangsung atau sampai penurunan dosis steroid pada fase pemeliharaan.[1,8,10]
Otomikosis
Clotrimazole dalam bentuk solusio 1% diteteskan pada telinga yang mengalami otitis eksterna akibat jamur atau otomikosis sebanyak 2-3 tetes, frekuensi 2-3 kali sehari. Lama pemberian paling sedikit 2 minggu untuk mencegah kekambuhan.[3,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Graciella