Kontraindikasi dan Peringatan Mometasone Furoate
Kontraindikasi mometasone furoate adalah pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas. Peringatan penggunaan ditujukan pada keadaan khusus seperti penderita tuberkulosis, infeksi virus, jamur, dan penderita gangguan hepar.
Kontraindikasi
Penggunaan mometasone furoate kontraindikasi pada keadaan berikut :
- Riwayat hipersensitivitas terhadap mometasone furoate atau bahan-bahan lain yang terkandung pada sediaan[5,15]
- Luka terbuka, ulkus[16]
- Penggunaan semprot hidung pada pasien dengan riwayat trauma atau ulkus pada hidung yang belum sembuh[6]
Peringatan
Peringatan penggunaan mometasone furoate adalah adanya risiko supresi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA) jika dihentikan tiba-tiba setelah penggunaan jangka panjang. Kondisi ini bersifat sementara dan reversibel. Manifestasi klinis yang dapat adalah sindrom Cushing, hiperglikemia, dan glukosuria. Supresi HPA umumnya terjadi pada pasien yang menggunakan mometasone furoate topikal pada area tubuh yang luas.
Mometasone furoate tidak disarankan digunakan untuk pengobatan jerawat, rosacea, dermatitis perioral, dan ruam popok.
Penggunaan mometasone furoate untuk anak usia >2 tahun diperbolehkan, namun keamanan dan efektivitas penggunaan dalam jangka panjang belum diketahui.
Penggunaan mometasone furoate memiliki potensi untuk memperparah kondisi tuberkulosis, infeksi jamur, bakteri, virus, dan parasit, sehingga penggunaannya pada pasien yang berisiko atau memiliki penyakit tersebut harus lebih berhati-hati.[5,10,15]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja