Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Brinzolamide Tetes Mata
Penggunaan brinzolamide tetes mata pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan. Namun, penggunaan obat ini harus berdasarkan manfaat yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan risiko pada janin maupun bayi menyusui.[6,7]
Penggunaan pada Kehamilan
Brinzolamide diindikasikan untuk hipertensi okular dan glaukoma sudut terbuka. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan brinzolamide dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[6]
Therapeutic Goods Administration (TGA) memasukkan brinzolamide tetes mata dalam kategori B3. Obat ini telah dipakai oleh sejumlah ibu hamil dan wanita usia subur tanpa menunjukkan peningkatan frekuensi malformasi atau efek langsung dan tidak langsung lain pada fetus manusia. Studi pada hewan telah menunjukkan peningkatan kelainan fetus, namun signifikansi pada manusia belum diketahui.[7]
Studi brinzolamide pada kelinci percobaan dalam dosis 20 kali, 62 kali, dan 125 kali lebih tinggi dibandingkan dosis manusia menunjukkan adanya toksisitas pada fetus, seperti terbentuknya tulang aksesorius. Sementara itu, pada tikus percobaan, pemberian brinzolamide per oral 375 kali lebih tinggi dari dosis oftalmik menunjukkan adanya penurunan pertambahan berat badan maternal.[6]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Tidak diketahui apakah brinzolamide diekskresikan ke dalam ASI atau tidak. Dikarenakan potensi merugikan pada bayi, keputusan klinis harus mempertimbangkan rasio manfaat dan risiko dari menghentikan menyusui atau menghentikan terapi.[6,8]