Indikasi dan Dosis Ranibizumab
Indikasi ranibizumab adalah pada penyakit retina dan koroid vasoproliferatif yang disebabkan oleh produksi VEGF berlebihan, yaitu neovascular age-related macular degeneration (nAMD), diabetic macular edema (DME), retinal vein occlusion (RVO), secondary pathologic myopia (PM), dan retinopathy of prematurity (ROP) pada bayi prematur.[4,22]
Umumnya, penyuntikan ranibizumab intravitreal dilakukan dalam 2 fase, yaitu fase inisiasi dengan dosis 0,5 mg setiap bulan (28 hari) selama 3‒6 bulan, dilanjutkan dengan fase ekstensi protokol pro renata (PRN) atau treat and extend (T&E).[23,24]
Protokol PRN adalah interval antar injeksi bersifat tetap dan ditentukan dari temuan patologis awal. Sedangkan protokol T&E adalah interval untuk injeksi berikutnya ditentukan oleh temuan klinis pasien saat kontrol. Apabila pasien tidak menunjukkan klinis yang aktif (makula kering), interval dapat diperpanjang. Sebaliknya, apabila ditemukan adanya akumulasi cairan, interval dapat dipersingkat.[23,24]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)