Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Ranitidin y2afrika 2022-12-27T14:45:20+07:00 2022-12-27T14:45:20+07:00
Ranitidin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Ranitidin

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Efek samping ranitidin umumnya minor, dapat berupa sakit kepala, ruam, malaise, dan mual. Efek samping biasanya hilang dengan sendirinya meskipun terapi dilanjutkan. Interaksi obat ranitidin dapat terjadi dengan sukralfat, warfarin, dan procainamide.[2,7]

Efek Samping

Efek samping minor ranitidin dilaporkan pada kurang dari 3% penggunaan. Efek samping ini mencakup sakit kepala, ruam, malaise, mual, konstipasi, pusing, dan nyeri perut. Efek samping biasanya mereda dengan sendirinya meskipun terapi dilanjutkan.

Pada kasus yang lebih jarang, ranitidin dosis biasa dapat menimbulkan efek samping konfusi, ginekomastia, hiperprolaktinemia, disfungsi seksual, bradikardia, diskrasia darah, atau hepatitis. Selain itu, penggunaan ranitidin juga dikaitkan dengan efek samping okular berupa gangguan refraksi sementara.[2]

Efek Samping Menurut Sistem Organ

Potensi efek samping ranitidin selengkapnya adalah:

  • Sistem saraf pusat: Malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, dan gangguan status mental sementara.
  • Kardiovaskular: Takikardia, bradikardia, asistol, blok atrioventrikular, dan PVC (premature ventricular beats). Bradikardia lebih sering ditemukan berkaitan dengan pemberian intravena yang cepat dan pada pasien dengan gangguan irama jantung
  • Gastrointestinal dan hepatobilier: konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut., hepatitis, ikterus, gagal hati

  • Hematologi: Leukopenia, granulositopenia, trombositopenia, pansitopenia, agranulositosis
  • Endokrin: Penurunan libido, impotensi, galaktorea, ginekomastia
  • Ginjal: Peningkatan kreatinin serum, nefritis interstitial akut
  • Lainnya: Mialgia, atralgia, ruam, alopesia, vasculitis, anafilaksis[1,7]

Paparan NDMA

FDA Amerika Serikat menemukan kontaminasi N-nitrosodimethylamine (NDMA) dalam sediaan ranitidin, sehingga obat ini telah ditarik dari pasaran. Di Indonesia, ranitidin sempat ditarik dari pasaran namun telah diperbolehkan untuk beredar kembali. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi ranitidin dengan kontaminasi NDMA berhubungan dengan peningkatan risiko kanker pankreas, kanker anus, kanker lambung, kanker faring, dan kanker kolorektal.[4,5,12]

Interaksi Obat

Ranitidin dapat berinteraksi dengan warfarin, procainamide, triazolam, midazolam, dan sukralfat.

Warfarin

Ranitidin dapat meningkatkan serum konsentrasi antikoagulan koumarin, seperti warfarin, dan menyebabkan abnormalitas waktu protrombin.

Procainamide

Ranitidin dapat mengurangi ekskresi dan meningkatkan kadar plasma procainamide.

Obat yang Absorpsinya Bergantung pH

Penggunaan ranitidin dapat mengganggu farmakokinetik obat yang absorpsinya bergantung pH. Sebagai contoh, ranitidin dapat meningkatkan absorpsi triazolam, glipizide, dan midazolam. Di sisi lain, ranitidin dapat menurunkan absorpsi atazanavir, gefitnib, ketoconazole, dan delavirdine.

Sukralfat

Penggunaan ranitidin dengan sukralfat dosis tinggi dapat menurunkan absorpsi ranitidin.[2,3,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Khrisna Rangga Permana

Referensi

1. Morgan KA, Ahlawat R. Ranitidine. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 3001055, Ranitidine. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Ranitidine. Accessed Aug. 21, 2022.
3. Medscape. Ranitidine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/zantac-ranitidine-342003#5
4. Wagner JA, Colombo JM. Medicine and Media: The Ranitidine Debate. Clin Transl Sci. 2020 Jul;13(4):649-651. doi: 10.1111/cts.12753. Epub 2020 Feb 27. PMID: 32107850; PMCID: PMC7359940.
5. McGwin G. The Association between Ranitidine Use and Gastrointestinal Cancers. Cancers (Basel). 2020 Dec 23;13(1):24. doi: 10.3390/cancers13010024. PMID: 33374592; PMCID: PMC7793066.
7. MIMS. MIMS INDONESIA - Ranitidin. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ranitidine/?type=brief&mtype=generic
12. BPOM. Penjelasan Badan Pom Ri tentang Produk Ranitidin yang dapat Diedarkan Kembali. 2019. https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/104/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG-PRODUK-RANITIDIN-YANG-DAPAT-DIEDARKAN-KEMBALI.html

Indikasi dan Dosis Ranitidin
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
    Latihan Pernapasan Diafragma untuk Penatalaksanaan Gastroesophageal Reflux Disease
  • Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
    Peran Obat Sitoprotektor pada GERD dan Gastritis
  • Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
    Dispepsia – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Perbandingan Vonoprazan dengan PPI Untuk GERD
    Perbandingan Vonoprazan dengan PPI Untuk GERD
  • Makanan Alternatif untuk Pasien GERD: Menjelajahi Potensi Nasi Jagung dan Nasi Singkong
    Makanan Alternatif untuk Pasien GERD: Menjelajahi Potensi Nasi Jagung dan Nasi Singkong

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Februari 2025, 10:31
interaksi spasminal dgn metoklopramid
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alodok, apakah rasional jika memberikan terapi spasminal (antispasmodik) bersamaan dgn metoklopramid (prokinetik) untuk mengatasi dispepsia dgn keluhan...
Anonymous
Dibalas 03 Februari 2025, 09:11
Obat tradisional apa untuk menghilangkan asam lambung
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok saya mau bertanya obat tradisional apa untuk menghilangkan asam lambung?
dr. Meva Nareza T
Dibalas 18 Februari 2025, 14:46
Makanan Alternatif untuk Pasien GERD - Artikel ALOMEDIKA
Oleh: dr. Meva Nareza T
4 Balasan
ALO Dokter!Modifikasi pola makan merupakan langkah krusial dalam tata laksana GERD. Sebagai dokter, penting bagi kita untuk mengedukasi pasien tentang jadwal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.