Pengawasan Klinis Ranitidin
Secara umum, pengawasan klinis pada penggunaan ranitidin tidak diperlukan. Pengawasan klinis mungkin diperlukan pada penggunaan ranitidin jangka panjang atau dosis yang lebih tinggi. Contoh pengawasan klinis yang mungkin diperlukan adalah uji laboratorium fungsi hepar, kadar trombosit, status mental, dan evaluasi perdarahan gastrointestinal.[3]
Pemantauan Fungsi Hepar
Untuk pasien yang menerima ranitidin intravena dengan dosis harian total lebih besar dari 400 mg, pemantauan harian fungsi hati SGOT dan SGPT, serta fungsi ginjal kreatinin diperlukan. Kreatinin serum juga dapat diukur dalam kondisi sakit akut sebelum pemberian untuk mengetahui apakah perlu dilakukan penyesuaian dosis serta untuk memantau potensi nefrotoksisitas.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)