Cara Penggunaan

Makan dan minuman selain air dapat mengganggu absorpsi zinc. Sediaan zinc peroral sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, setidaknya zinc dikonsumsi dalam 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan besar. Konsumsi zinc perlu diberi jarak 1 jam dengan konsumsi minuman apapun selain air. Konsumsi zinc bersama produk susu dan turunannya ataupun makanan berserat tinggi akan menghambat efektivitas absorbsi zinc. Jika mengonsumsinya, maka berikan jeda minimal 2 jam di antara pemberian produk susu dan zinc.[1,3,22]

Bila memiliki riwayat iritasi gastrointestinal, sebaiknya zinc dosis pagi dikonsumsi di antara waktu makan pagi dan siang, sebab iritasi gaster sering didapatkan berhubungan dengan konsumsi zinc di pagi hari.[22]

Untuk pemberian zinc sulfat tablet dispersible sebagai terapi gastroenteritis atau diare, larutkan sediaan tablet terlebih dahulu dalam air minum atau ASI sekitar 30 detik, kemudian dikonsumsi peroral.[8]

Cara Penyimpanan

Zinc peroral harus disimpan dalam kemasan yang kedap udara, ditempat yang kering dan sejuk, pada temperatur ruangan dengan suhu optimal 25^oC. Rentang suhu yang masih diizinkan adalah antara 15‒30^oC. Jauhkan zinc dari lingkungan yang lembab, panas, atau sinar matahari langsung karena dapat merusak sediaan obat.[3,8]

Bentuk Kombinasi dengan Obat Lain

Zinc tersedia dalam bentuk tablet, infus intravena dan sirup multivitamin kombinasi dengan vitamin dan mineral lainnya sebagai suplemen makanan dengan dosis maksimal 30 mg per hari.[9,11]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH