Pendahuluan Bisacodyl
Bisacodyl adalah laksatif stimulan, derivat diphenylmethane, yang digunakan dalam tata laksana konstipasi. Bisacodyl memiliki dua efek terapi, yaitu meningkatkan aktivitas motorik dan meningkatkan sekresi saluran cerna.
Aktivitas motorik lebih terlihat di usus besar, tetapi juga terjadi di usus halus walaupun tidak signifikan. Efek sekretorik dari bisacodyl adalah dengan mengaktifkan adenylate cyclase dan meningkatkan prostaglandin E2 (PGE2), yang nantinya akan meningkatkan tekanan osmotik serta menghambat absorpsi dari Na+ dan Cl- ke dalam enterosit.
Selain digunakan untuk mengatasi gejala konstipasi, bisacodyl juga dapat digunakan untuk tujuan pengosongan kolon sebelum dilakukan tindakan seperti kolonoskopi.
Efek samping penggunaan bisacodyl dapat berupa nyeri abdomen, diare, gangguan keseimbangan elektrolit, hingga hematochezia. Oleh karena itu, bisacodyl sebaiknya tidak diberikan pada pasien dengan dehidrasi berat dan gangguan fungsi ginjal.
Penggunaan bisacodyl dalam kehamilan masuk dalam kategori A menurut Therapeutic Goods Administration (TGA), yang belum ada bukti klinis yang menunjukkan efek peningkatan risiko malformasi atau dampak buruk direk maupun indirek terhadap janin. Menurut berbagai ahli, penggunaan pada ibu hamil sebaiknya hanya bila manfaat lebih besar dari risiko efek samping yang mungkin muncul.
Nama kimia bisacodyl adalah 4,4' (2-pyridylmethylene)di(phenylacetate). Formula molekular bisacodyl adalah C22H19NO4.[1-4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Bisacodyl
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Laksatif[9] |
Subkelas | Laksatif Stimulan[9] |
Akses | Dijual bebas |
Wanita hamil | Kategori FDA: Tidak tersedia Kategori TGA: A[4] |
Wanita menyusui | Diekskresikan pada ASI[4] |
Anak-anak | Hanya untuk anak diatas 4 tahun |
Infant | Dengan pengawasan |
FDA | Approved[8] |
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri