Pendahuluan Laktulosa
Laktulosa atau lactulose adalah disakarida sintetis dari fruktosa dan glukosa yang dipakai sebagai katartik pada kasus konstipasi. Obat ini tidak banyak diserap dalam saluran cerna (non-absorbent) dan dapat digunakan pada orang dewasa maupun anak-anak.[1-5]
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), laktulosa termasuk dalam obat golongan B atau obat bebas. Namun, menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), akses terhadap obat ini sebaiknya dengan resep.[1-5]
Laktulosa sering digunakan sebagai terapi konstipasi, melalui aktivitasnya sebagai laksatif yang menarik cairan dengan hiperosmosis sehingga feses menjadi lunak. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk tata laksana ensefalopati hepatikum, melalui efek detoksifikasi amonia yang meningkatkan difusi NH3 dari darah ke kolon.[1,3,4,6,7]
Saat ini, telah diteliti peran potensial farmakoterapi laktulosa dalam manajemen diabetes melitus. Sebagai prebiotik, laktulosa dapat berperan sebagai faktor bifidogenik yang memiliki efek positif dalam mencegah dan mengendalikan diabetes.[8]
Formulasi kimia: C12H22O11[4]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Laktulosa
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat untuk saluran cerna[1,9] |
Subkelas | Katartik[1,9] |
Akses | Bebas (BPOM)[5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: B[5,10] Kategori TGA: tidak terkategori[10] |
Wanita menyusui | Umumnya aman[9,11] |
Anak-anak | Dapat digunakan[9,11] |
Infant | Dengan pengawasan dokter[9,11] |
FDA | Approved[5] |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini