Efek Samping dan Interaksi Obat N-Acetylcysteine (Mukolitik)
Efek Samping N-Acetylcysteine (NAC) atau N-Asetilsistein sebagai mukolitik yang cukup berbahaya adalah bronkospasme dan reaksi hipersensitivitas. Interaksi obat NAC di antaranya dengan agen antitusif yang dapat menyebabkan penumpukan mukus di saluran napas.[13,14]
Efek Samping
Efek samping serius penggunaan NAC antara lain bronkospasme dan reaksi kulit yang berat, seperti sindrom Steven-Johnson. Efek samping lain yang mungkin terjadi adalah perdarahan saluran cerna atas dan urtikaria menyeluruh pada penggunaan peroral, dan peningkatan waktu protrombin pada penggunaan intravena.[13,14]
Berikut beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh NAC:
- Bronkospasme, terutama pada pasien asma akut, yang disebabkan oleh pelepasan histamin lokal dan penghambatan takifilaksis allergen oleh acetylcysteine
- Hipersensitivitas, seperti angioedema, pruritus, urtikaria, rash, takikardi, hipotensi
- Gangguan saluran pencernaan, seperti mual, muntah, diare
- Reaksi anafilaktoid, terutama setelah pemberian intravena yang ditandai dengan kulit kemerahan, hipotensi, dan/atau sesak napas
- Batuk darah, rhinorrhea, dan stomatitis, pada penggunaan secara inhalasi
- Mata gatal, pandangan kabur, iritasi dan merah, pada penggunaan tetes mata[14]
Interaksi Obat
Efektivitas NAC akan berkurang bila dikonsumsi bersamaan dengan obat yang mengandung kandungan logam, seperti ferum dan copper, serta obat antibiotik seperti amfoterisin B, ampicillin Na, erythromycin lactobionate, dan tetrasiklin.[1,13]
Sebaiknya, obat NAC tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat antitusif karena dapat menyebabkan penumpukan lendir pada saluran napas. Untuk penggunaan NAC pada pasien asma akut atau yang memiliki riwayat bronkospasme, sebaiknya disertai dengan pemberian bronkodilator. Konsumsi NAC bersama dengan arang aktif akan mengurangi absorbsi NAC.[10,13]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani