Pengawasan Klinis Alteplase
Pengawasan klinis terkait efek samping perdarahan sangat diperlukan pada pasien yang mendapat alteplase. Pengawasan lain juga mencakup reaksi alergi dan cedera reperfusi.[1,7,10]
Pemantauan Hemostasis
Meskipun pemantauan rutin terhadap indikator hemostatik, seperti konsentrasi fibrinogen dan waktu thrombin, biasanya tidak diperlukan selama terapi untuk infark miokard akut, pemantauan tersebut diperlukan bagi pasien yang mengalami perdarahan. Selain indikator hemostatik, pemantauan perlu mencakup pemantauan tanda perdarahan dan komplikasi hemoragik lainnya, seperti perdarahan intrakranial atau perdarahan signifikan lain.[10]
Pemantauan Terhadap Efek Kardiovaskular
Pasien yang menerima alteplase perlu dipantau untuk kemungkinan efek samping kardiovaskular yang serius, seperti syok kardiogenik, gagal jantung, atau perikarditis. Pemantauan tekanan darah, detak jantung, dan gejala yang berkaitan dengan masalah kardiovaskular penting dilakukan.[1,7,10]
Pasien juga perlu dipantau secara cermat untuk adanya aritmia yang berkaitan dengan proses reperfusi. Ini biasanya dilakukan dengan monitor EKG. Meskipun aritmia ini biasanya bersifat transien, pastikan ketersediaan terapi antiaritmia yang sesuai.[10]
Pemantauan Terhadap Tanda-tanda dan Gejala Hipersensitivitas
Pasien harus diamati untuk tanda-tanda reaksi alergi atau hipersensitivitas seperti ruam, edema, atau urtikaria. Pengamatan ini penting karena dapat membantu dalam mendeteksi dan mengelola reaksi alergi yang mungkin terjadi selama atau setelah pemberian alteplase.[10]
Pemantauan Terhadap Kemungkinan Komplikasi Lainnya
Pasien juga perlu dipantau untuk kemungkinan komplikasi lain yang mungkin terjadi sebagai akibat dari penggunaan alteplase, seperti emboli kolesterol atau efek hepatik. Pemantauan ini memungkinkan deteksi dini dan intervensi yang tepat jika komplikasi tersebut berkembang.[1,7,10]