Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Rivaroxaban general_alomedika 2023-04-19T11:11:51+07:00 2023-04-19T11:11:51+07:00
Rivaroxaban
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Rivaroxaban

Oleh :
dr. Vania Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Indikasi rivaroxaban adalah obat antikoagulan yang bekerja sebagai inhibitor dari faktor Xa. Rivaroxaban diindikasikan sebagai terapi preventif stroke emboli pada pasien dengan atrial fibrilasi nonvalvular, terapi dan pencegahan deep vein thrombosis dan emboli paru berulang,  terapi profilaksis sebelum operasi hip/knee replacement, serta terapi preventif aterotrombotik pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular yang tinggi.

Mengurangi Resiko Stroke dan Emboli Sistemik pada Atrial Fibrilasi Nonvalvular

Penggunaan rivaroxaban untuk mengurangi risiko stroke pada pasien dengan atrial fibrilasi disesuaikan dengan klirens kreatinin dari pasien. Pemberian diberikan pada malam hari bersamaan dengan makanan. Pemberian dapat dilakukan selama risiko kejadian stroke lebih tinggi dibandingkan risiko perdarahan.[1,2,5]

Tabel 1. Dosis Rivaroxaban berdasarkan Klirens Kreatinin

Klirens kreatinin Dosis rivaroxaban
>50 ml/menit 20 mg sekali sehari
15-49 ml/menit 15 mg sekali sehari
<15 ml/menit Kontraindikasi pemberian rivaroxaban

Deep Vein Thrombosis dan Emboli Paru

Rivaroxaban dapat digunakan sebagai terapi pada deep vein thrombosis (DVT). Dosis penggunaan adalah 15 mg dua kali sehari selama 21 hari pertama. Kemudian dilanjutkan dengan dosis 20 mg sekali sehari hingga akhir terapi.

Rivaroxaban dikonsumsi bersamaan dengan makanan pada waktu yang sama setiap harinya. Tidak diperlukan penyesuaian dosis pada klirens kreatinin 15-49ml/menit, tetapi dapat dipertimbangkan penggunaan dosis 15 mg sekali sehari bila risiko perdarahan lebih besar dibandingkan risiko trombosis.[1,3-5]

Mengurangi Risiko Kejadian Deep Vein Thrombosis atau Emboli Paru Berulang

Penggunaan rivaroxaban untuk mencegah DVT atau emboli paru berulang adalah dalam dosis 20 mg sekali sehari. Tidak diperlukan penyesuaian dosis pada klirens kreatinin 15-49 ml/menit, tetapi dapat dipertimbangkan penggunaan dosis 15 mg sekali sehari bila risiko perdarahan lebih besar dibandingkan risiko trombosis.

Durasi pemberian minimal selama 3 bulan, dapat diperpanjang selama risiko kejadian trombosis lebih besar dibandingkan risiko perdarahan.[3-5]

Profilaksis Deep Vein Thrombosis pada Operasi Hip atau Knee Replacement

Dosis rivaroxaban sebagai profilaksis pada operasi hip replacement adalah 10 mg sekali sehari selama 5 minggu (35 hari). Pada profilaksis knee replacement dengan dosis yang sama yaitu 10 mg sekali sehari selama 2 minggu (12-14 hari).

Dosis inisial diberikan 6 hingga 10 jam setelah operasi. Pengawasan yang ketat diperlukan pada klirens kreatinin <30 ml/menit dan dikontraindikasikan pada klirens kreatinin <15 ml/menit.[1-5]

Mengurangi Risiko Kejadian Aterotrombosis pada Pasien dengan Faktor Risiko

Rivaroxaban dapat digunakan sebagai terapi prevensi kejadian aterotrombotik, terutama pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular yang tinggi, yakni pada pasien riwayat sindrom koroner akut dan peningkatan biomarka jantung. Dosis pemberian adalah 2,5 mg dua kali sehari dikombinasikan bersamaan dengan aspirin.[4,5]

Penggunaan Rivaroxaban pada Anak-anak dan Infant

Penelitian EINSTEIN-JR merupakan salah satu penelitian terbesar terkait penggunaan rivaroxaban pada anak-anak di bawah usia 17 tahun. Kejadian tromboemboli vena lebih sering terjadi pada dewasa, sedangkan pada anak-anak jumlah kejadian sekitar 58 kasus tiap 10.000 pasien yang di rawat inap di Amerika.

Antikoagulan oral sebelumnya belum pernah digunakan karena penelitian yang masih terbatas. Berdasarkan studi ini, rivaroxaban terbukti aman untuk digunakan pada anak-anak berusia di bawah 17 tahun dan dapat menjadi terapi alternatif dengan penyesuaian dosis setara dengan dosis dewasa 20 mg.

Rivaroxaban dalam bentuk suspensi diberikan sebanyak sekali sehari untuk berat badan ≥30 kg, dua kali sehari untuk berat badan 12 sampai <30 kg, dan tiga kali sehari untuk berat badan <12 kg.[9,10]

Tabel 2. Regimen Rivaroxaban pada Anak Sesuai dengan Berat Badan

Berat badan (dalam kg) Dosis Rivaroxaban sekali minum (mg)
2,6 - <3 0,8
3 - <4 0,9
4 - <5 1,4
5 - <7 1,6
7 - <8 1,8
8 - <9 2,4
9 - <10 2,8
10 - <12 3,0
12 - <30 5,0
30 - <50 15,0

>50

20,0

 

 

Referensi

1. FDA. Xarelto (rivaroxaban). 2011. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2018/022406s028lbl.pdf
2. Samama MM, Contant G, Spiro TE, Perzborn E, Flem LL, Guinet C, Gourmelin Y, Rohde G, Martinoli JL. Laboratory assessment of rivaroxaban: a review. Thrombosis Journal. 2013; 11(11):1-7.
3. Foster A dan Dasgupta D. Oral Anticoagulant Guideline for prescribing, monitoring and management. NHS, 2016. https://www.sps.nhs.uk/wp-content/uploads/2018/02/oral-anticoagulant-oral-guidelines-for-prescribing-monitoring-and-management-v41-2s1.4d-and-2s1.5v-and-5s1.1.d.pdf
4. MIMS. Rivaroxaban. 2020. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/rivaroxaban?mtype=generic
5. Trujillo T dan Dobesh PP. Clinical use of rivaroxaban: pharmacokinetic and pharmacodynamic rationale for dosing regimens in different indications. Drugs. 2014; 74(14):1597-1603.
9. Young G, Lensing AWA, Monagle P, Male C, Kubitza D. Rivaroxaban for treatment of pediatrics venous thromboembolism. an Einstein-Jr phase 3 dose-exposure-response evaluation. Blood; 2019;134(1):164.
10. Hughes S. EINSTEIN-Jr: Rivaroxaban Safe, Effective in Kids With Venous Thromboembolism. Medscape, 2019. https://www.medscape.com/viewarticle/915826#vp_2

Formulasi Rivaroxaban
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
    Pencegahan Stroke pada Atrial Fibrilasi: Warfarin vs Antikoagulan Oral Baru
  • Efektivitas Stoking Kompresi untuk Deep Vein Thrombosis
    Efektivitas Stoking Kompresi untuk Deep Vein Thrombosis
  • Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
    Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
  • Red Flag Keluhan Kaki Merah
    Red Flag Keluhan Kaki Merah
  • Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat
    Penggunaan Digoxin Pada Gagal Jantung: Keamanan dan Manfaat

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 01 Maret 2024, 10:05
Efikasi Stoking Kompresi pada Lansia dengan Insufisiensi Vena Kronik untuk Mencegah Deep Vein Thrombosis dan Ulkus Kaki – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Risiko terjadi insufisiensi vena kronik meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Penggunaan stoking kompresi medis oleh lansia adalah untuk...
Anonymous
Dibalas 17 Januari 2024, 10:39
Interaksi obat rivaroxaban dan neuroaid pada pasien pasca stroke
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah aman Neuroaid dikonsumsi bersamaan dengan rivaroxaban 15 mg pada pasien pasca stroke? Cara dan waktu yang benar untuk mencegah interaksi antara dua...
Anonymous
Dibalas 01 Januari 2024, 15:22
Interpretasi hasil EKG
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Dok, ini pasien 37 thn dtg dengan tidak sadarkan diri, pasien riwayat sakit jantung, baru keluar RS 5hari lalu. TD tidak terukur, nadi 125x/m lemah, SpO2 :...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.