Efek Samping dan Interaksi Obat Olanzapin
Efek samping olanzapin yang paling umum adalah penambahan berat badan. Olanzapin juga menyebabkan peningkatan risiko efek metabolik karena berkurangnya sensitivitas insulin, sehingga menyebabkan gangguan toleransi glukosa.
Pemberian olanzapin menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat antihipertensi, yakni meningkatkan efek obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah. Penggunaan olanzapin parenteral dosis tinggi bersamaan dengan benzodiazepin, seperti diazepam atau lorazepam, tidak disarankan karena meningkatkan risiko sedasi dan risiko depresi kardiorespirasi berat.[1,4,7]
Efek Samping
Kisaran dosis terapeutik optimal olanzapin adalah 20–40 ng/ml. Konsentrasi serum 80 ng/ml adalah batas ambang untuk timbulnya efek samping.
Penambahan Berat Badan
Penambahan berat badan adalah efek samping paling umum. Hal ini disebabkan karena olanzapin menyebabkan peningkatan nafsu makan yang menyebabkan hiperfagia.
Olanzapin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang mengalami obesitas, pasien yang sulit mengontrol asupan makanannya, dan pasien yang tidak berolahraga secara teratur untuk mengatasi kenaikan berat badan. Samidorphan, antagonis reseptor μ-opioid, disetujui untuk mengurangi kenaikan berat badan terkait olanzapin.[1,4]
Penurunan Sensitivitas Insulin
Olanzapin juga menyebabkan peningkatan risiko efek metabolik karena berkurangnya sensitivitas insulin, sehingga menyebabkan gangguan toleransi glukosa, terutama pada pasien usia muda. Mekanisme munculnya efek samping ini masih belum jelas, namun bukti menunjukkan bahwa efektor jalur pensinyalan WNT TCF7L2 memainkan peran penting dalam homeostasis glukosa.
Kenaikan berat badan yang diinduksi olanzapin dan penurunan sensitivitas insulin menyebabkan peningkatan ekspresi TCF7L2 di hati dan otot rangka. Peningkatan kadar insulin menyebabkan peningkatan ekspresi TCF7L2 di jaringan adiposa. Ekspresi TCF7L2 yang meningkat ini di banyak jaringan tubuh, yang semuanya berperan dalam metabolisme glukosa, sehingga menunjukkan mekanisme disfungsi metabolik yang disebabkan oleh olanzapin.[1,4]
Gangguan Metabolisme Lainnya
Gangguan metabolisme dan nutrisi lain yang mungkin timbul adalah peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida.[1,4]
Efek Sistem Saraf
Olanzapin memiliki mekanisme aksi blokade dopaminergik, sehingga meningkatkan risiko timbulnya akathisia, gejala ekstrapiramidal, tardive dyskinesia, dan sindrom neuroleptik berat. Namun, risiko timbulnya efek samping ini lebih rendah daripada antipsikotik generasi pertama karena afinitas yang lebih rendah dan disosiasi olanzapin yang cepat dengan reseptor D2.
Gangguan saraf lain yang mungkin muncul adalah rasa kantuk, cara jalan yang abnormal, insomnia, perburukan gejala Parkinson, halusinasi, pusing, dan parkinsonisme.[1,4]
Gangguan Hematologi
Kelainan hematologi seperti neutropenia dan trombositopenia juga pernah ditemukan. Pengawasan pasca pemasaran juga melaporkan kasus hipotermia dan edema akibat olanzapin. Gangguan sistem darah dan limfatik lain yang juga mungkin terjadi adalah eosinofilia dan leukopenia.[1,4]
Efek Samping Lain
Potensi efek samping Lain adalah
- Gangguan jantung: bradikardia, dengan atau tanpa hipotensi atau sinkop
- Gangguan pembuluh darah: hipotensi ortostatik
- Gangguan gastrointestinal: dispepsia, konstipasi, dan mulut kering
- Gangguan hepatobilier: peningkatan transaminase asimtomatik yang bersifat sementara pada organ hati, terutama pada awal terapi
- Gangguan kulit dan jaringan subkutan: reaksi fotosensitif, alopesia, ruam
- Efek samping lain: peningkatan kadar plasma prolaktin, kreatinin fosfokinase, dan pemanjangan interval QT[1,4]
Interaksi Obat
Penggunaan Olanzapin menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama dengan obat berikut.
Peningkatan Risiko Toksisitas Kardiovaskuler
Olanzapin memiliki risiko toksisitas rendah jika diberikan tanpa kombinasi obat lain. Namun, ada laporan kasus timbulnya toksisitas olanzapin dosis tinggi (560 mg) ketika digunakan bersama dengan propranolol 6,4 gram dan amlodipine 280 mg. Gejala toksisitas yang timbul berupa hipotensi ekstrem, kolaps pada sistem sirkulasi, depresi napas, dan koma. Konsentrasi serum olanzapin > 0,1 mg/L dapat menimbulkan gejala toksisitas, dan konsentrasi serum > 1 mg/L dapat berakibat fatal.
Penggunaan olanzapin bersama obat antihipertensi berpotensi untuk meningkatkan efek obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah.[1,4,7]
Peningkatan Risiko Sedasi dan Depresi Kardiorespirasi
Penggunaan olanzapin parenteral dosis tinggi bersamaan dengan benzodiazepin tidak disarankan karena meningkatkan risiko sedasi dan risiko depresi kardiorespirasi berat. Olanzapin jika digunakan bersama dengan diazepam atau lorazepam dapat meningkatkan risiko hipotensi ortostatik.
Penggunaan olanzapin bersama dengan codeine atau fentanil juga meningkatkan risiko depresi pernapasan sampai dengan koma.[1,4,7]
Peningkatan Risiko Kejang
Olanzapin jika digunakan bersama dengan bupropion dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang.[1,4,7]
Perubahan Kadar Olanzapin dalam Darah
Penurunan kadar olanzapin di dalam darah dapat terjadi jika digunakan dengan carbamazepine.
Peningkatan kadar olanzapin dalam darah jika digunakan dengan fluvoxamine.[1,4,7]