Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Metilfenidat
Penggunaan metilfenidat atau methylphenidate pada kehamilan termasuk kategori C menurut FDA. Sedangkan menurut TGA, penggunaan metilfenidat pada kehamilan termasuk kategori D. Penggunaan metilfenidat pada ibu hamil dan menyusui sebaiknya mempertimbangkan risiko dan manfaat obat untuk ibu dan janin/bayi.
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut Food and Drug Administration (FDA), penggunaan metilfenidat pada kehamilan termasuk kategori C. Studi pada hewan menunjukkan bahwa efek teratogenik dilaporkan terjadi pada kelinci yang mendapat dosis tinggi, sekitar 40 kali dosis maksimum yang direkomendasikan untuk dosis manusia.
Belum ada studi yang adekuat terkait penggunaan metilfenidat pada wanita hamil. Metilfenidat sendiri merupakan obat pilihan pada attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) dan narkolepsi.[4,8]
Menurut kategori Therapeutic Goods Administration (TGA), penggunaan metilfenidat termasuk kategori D yang berarti obat ini dicurigai dapat menyebabkan atau meningkatkan insiden malformasi fetus. Data dari studi kohort pada total 3.400 kehamilan yang mendapat metilfenidat pada trimester pertama menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan risiko cacat lahir.[9,12]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Belum terdapat data yang adekuat terkait ekskresi metilfenidat ke air susu ibu (ASI). Data yang didapat dari lima sampel air susu ibu menunjukkan bahwa metilfenidat diekskresikan di air susu ibu sebesar 0,16‒0,7% dari dosis yang didapat ibu. Rasio antara kadar metilfenidat di plasma dan di air susu ibu adalah 2,7: 1,1. Perlu dilakukan pertimbangan risk-benefit sebelum obat ini digunakan selama menyusui.[4,8]