Pengawasan Klinis Tripsin
Pengawasan klinis penggunaan tripsin ditujukan pada pasien gagal ginjal dan kerusakan hati. Meski belum terdapat penyesuaian dosis, penggunaan tripsin kombinasi pada pasien gagal ginjal dan kerusakan hati tetap memerlukan perhatian dan pengawasan penuh. Pada gagal ginjal dan kerusakan hati berat sebaiknya penggunaan tripsin dihindari.[5,22]
Selain itu, penggunaan tripsin pada manajemen luka akut dan kronis terutama pada area yang dekat dengan mata, hidung, dan mulut perlu berhati-hati agar tidak sengaja terhirup atau tertelan. Tripsin sebaiknya dioleskan tipis dan dibiarkan mengering sebelum aktivitas ataupun istirahat untuk mencegah pergeseran obat.[5,9,22]