Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin Dengue
Kontraindikasi absolut vaksin dengue adalah terkait risiko reaksi hipersensitivitas. Meskipun jarang reaksi anafilaksis yang berat telah dilaporkan pada penggunaan vaksin dengue. Peringatan diperlukan pada penggunaan vaksin dengue tipe CYD-TDV, dimana perlu dilakukan skrining pre-vaksinasi untuk menghindari kesalahan pemberian pada pasien seronegatif. Pemberian vaksin CYD-TDV pada pasien seronegatif telah dikaitkan dengan infeksi dengue yang lebih berat dan meningkatkan keperluan rawat inap.[16]
Kontraindikasi
Vaksin dengue tidak boleh diberikan pada individu dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap komponen vaksin dengue atau setelah pemberian vaksin dengue sebelumnya atau vaksin yang mengandung komponen yang sama. Ibu hamil dan ibu menyusui juga termasuk kontraindikasi dalam pemberian vaksin dengue.
Beberapa kontraindikasi pemberian vaksin dengue lainnya adalah kondisi demam sedang sampai berat atau penyakit akut, defisiensi imun bawaan atau didapat didapat yang merusak imunitas yang diperantarai sel, termasuk terapi imunosupresif. Penderita infeksi HIV bergejala atau tanpa gejala disertai dengan bukti gangguan fungsi kekebalan juga dikontraindikasikan mendapat vaksin ini.[1,4,11]
Selain itu, adanya kandungan fenilalanin dalam vaksin CYD-TDV atau Dengvaxia® menyebabkan adanya risiko bagi pasien dengan fenilketonuria. Adanya kandungan sorbitol dalam vaksin CYD-TDV juga menyebabkan jenis vaksin ini tidak direkomendasikan bagi pasien dengan gangguan herediter intoleransi fruktosa.[5]
Peringatan
Peringatan khusus penggunaan vaksin dengue terhadap kemungkinan terjadinya reaksi hipersensitivitas berat dan fatal, termasuk anafilaksis dan syok.
Peningkatan Risiko Penyakit Dengue Derajat Berat
Pada individu yang tidak divaksinasi dengue, diketahui bahwa infeksi dengue pertama jarang menyebabkan demam dengue derajat berat, sedangkan infeksi dengue kedua dengan serotipe berbeda dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi dengue yang berat. Pemberian vaksin CYD-TDV atau Dengvaxia® pada individu yang sebelumnya tidak terinfeksi virus dengue telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit derajat berat ketika individu yang divaksinasi terinfeksi dengan virus dengue.[1,5,11]
Sinkop
Sinkop (pingsan) dapat terjadi sebelum atau setelah dilakukan vaksinasi apa pun sebagai respons psikogenik terhadap injeksi dengan jarum. Prosedur pencegahan cedera akibat jatuh serta kelola reaksi sinkop harus tersedia.[1,5,11]
Efikasi Vaksinasi
Seperti halnya vaksinasi apa pun, vaksin dengue juga tidak dapat memberikan perlindungan terhadap virus dengue sebesar 100% pada individu yang divaksinasi. Disarankan untuk melanjutkan tindakan perlindungan pribadi terhadap gigitan nyamuk setelah vaksinasi dengue.[1,5,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Shofa Nisrina Luthfiyani