Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Influenza
Penggunaan vaksin influenza pada kehamilan dikategorikan FDA kategori C untuk penggunaan nasal dan parenteral, serta kategori B untuk penggunaan intradermal. Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah vaksin influenza dikeluarkan ke ASI.[7,9-11]
Penggunaan pada Kehamilan
Berdasarkan kategori FDA, vaksin influenza nasal dan parenteral pada kehamilan masuk dalam kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Sementara itu, penggunaan intradermal masuk FDA Kategori B.[7]
Berdasarkan kategori TGA, vaksin influenza dalam kehamilan masuk dalam kategori B2. Obat-obatan yang telah dikonsumsi oleh hanya sejumlah kecil wanita hamil dan wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi malformasi atau efek berbahaya langsung atau tidak langsung lainnya pada janin manusia. Studi pada hewan tidak memadai atau mungkin kurang, tetapi data yang tersedia tidak menunjukkan bukti terjadinya peningkatan kerusakan janin.[9]
Penelitian yang dilakukan pada kelinci betina yang diberikan vaksin influenza sebelum dan selama kehamilan, didapatkan tidak terdapat efek samping terkait malformasi janin.[7]
Wanita hamil dan pascapersalinan memiliki risiko komplikasi berat akibat infeksi virus influenza, termasuk rawat inap karena perubahan sistem kekebalan tubuh, jantung, dan paru-paru selama kehamilan. CDC merekomendasikan pemberian vaksinasi influenza berupa vaksin influenza yang tidak aktif atau vaksin rekombinan dalam bentuk injeksi selama kehamilan.[7,25,26]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
CDC menyatakan bahwa vaksin influenza yang diberikan kepada ibu menyusui tidak mempengaruhi keamanan menyusui bagi ibu atau bayi dan menyusui bukan merupakan kontraindikasi baik untuk vaksin influenza inaktif (injeksi) dan vaksin virus influenza hidup yang dilemahkan (inhalasi).
Vaksinasi influenza pada ibu selama kehamilan akan meningkatkan jumlah antibodi influenza dan sel T CD8 spesifik influenza dalam ASI sehingga dapat memberikan perlindungan tambahan pada bayi yang disusui terhadap virus influenza.[10,27]
Penulisan pertama oleh: dr. Giovanni Gilberta
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta