Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vaksin Meningitis
Penggunaan vaksin Meningitis pada kehamilan tidak disarankan. Sementara itu, hingga saat ini tidak diketahui secara jelas apakah vaksin meningitis diekskresikan ke ASI.[1,6,10]
Penggunaan Pada Kehamilan
FDA memasukkan vaksin meningitis dalam Kategori C. Artinya, studi reproduksi pada binatang menunjukkan bahwa terdapat efek samping terhadap janin, tetapi belum ada data yang adekuat serta penelitian terkontrol pada manusia. Vaksin meningitis dapat diberikan jika ada pertimbangan secara matang bahwa manfaat pemberian lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.[10]
Sementara itu, TGA memasukkan vaksin meningitis dalam kategori B1. Artinya, jumlah pasien hamil yang diberikan vaksin meningitis masih sangat terbatas, dimana tidak ditemukan adanya peningkatan risiko gangguan janin maupun efek tidak langsung yang berbahaya pada janin.[6]
Studi pada mencit menunjukkan bahwa pemberian vaksin meningitis MenACWY-D sebelum konsepsi dan selama gestasi tidak menimbulkan efek buruk pada fetus.[9]
Penggunaan Pada Ibu Menyusui
CDC dan beberapa organisasi profesi kesehatan menyatakan bahwa vaksin yang diberikan kepada ibu menyusui tidak mempengaruhi keamanan menyusui bagi ibu atau bayi dan bahwa menyusui bukan merupakan kontraindikasi terhadap vaksin meningitis. Imunisasi ibu selama trimester ketiga kehamilan secara nyata meningkatkan jumlah antibodi meningokokus dalam ASI. Bayi yang disusui tetap divaksinasi sesuai dengan jadwal rutin yang direkomendasikan.[8]