Kontraindikasi dan Peringatan Vaksin COVID-19 Sinopharm
Kontraindikasi vaksin sinopharm atau BBIBP-CorV merupakan hal yang harus diperhatikan. Sebelum di vaksin, harus dilakukan skrining mengenai riwayat alergi akibat vaksin dan riwayat penyakit terdahulu. Saat ini, tes antibodi pasca vaksinasi tidak direkomendasikan untuk menilai kekebalan tubuh terhadap COVID-19.[6]
Kontraindikasi
Vaksin sinopharm jangan diberikan pada orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau anafilaksis terhadap komponen yang terkandung didalamnya, termasuk adjuvant aluminium hidroksida. Vaksin lain yang juga mengandung aluminium hidroksida adalah vaksin sinovac, hepatitis A, hepatitis B, dan DTap (difteri dan tetanus).[6,24]
Pemberian vaksin ditunda jika individu memiliki kondisi:
- Demam dengan suhu tubuh >37,5 derajat Celsius
Hipertensi tidak terkontrol dengan tekanan darah >180/110 mmHg
- Kondisi akut yang belum terkendali seperti penderita penyakit autoimun atau asma
- Dalam pengobatan gangguan pembekuan darah, kelainan darah, atau penyakit jantung berat yang sedang dalam keadaan sesak
- Imunodefisiensi termasuk pengguna obat-obatan imunosupresan
- Penerima kemoterapi dan produk darah/transfusi
- Lansia dengan skor kriteria RAPUH (frailty) lebih dari 2[4,6,9]
Peringatan
Vaksin sinopharm harus diberikan di tempat perawatan kesehatan yang memiliki perawatan medis yang lengkap, sebagai antisipasi jika terjadi reaksi alergi. Pasien yang mengalami reinfeksi simptomatik diketahui jarang terjadi dalam waktu 6 bulan setelah mengalami infeksi awal.[4,6,25]
Pasien yang memiliki riwayat terkonfirmasi COVID-19, maka vaksin sinopharm diberikan 3 bulan setelah pasien dinyatakan sembuh.[4,6,25]
Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari