Indikasi dan Dosis Dexpanthenol
Indikasi dexpanthenol topikal untuk kulit adalah sebagai terapi dermatitis atopik, ruam popok, dan penyembuhan luka lainnya. Dosis dexpanthenol perlu disesuaikan dengan indikasi dan bentuk sediaannya. Selain sediaan krim dan salep yang umum ditemukan, obat ini juga kadang tersedia dalam bentuk kombinasi dengan obat lain sebagai produk multivitamin, perawatan rambut, atau perawatan kulit.[1,2,5,11]
Berikut adalah indikasi berbagai sediaan dexpanthenol:
- Sediaan topikal kulit: melembapkan kulit dan menangani dermatitis atopik atau dermatosis lain, misalnya dermatitis kontak iritan atau dermatitis kontak alergi, ruam popok, luka bakar radiasi, gigitan serangga, dan luka ringan di epidermis
- Sediaan topikal mata: menangani gangguan pada permukaan mata seperti mata kering dan ulkus kornea
- Sediaan topikal nasal: menangani rhinitis sicca anterior, menangani iritasi pada mukosa hidung, dan membantu perawatan pascaoperasi endoskopi sinus
- Sediaan sistemik: membantu memenuhi kebutuhan vitamin B5 (dosisnya sesuai dengan kebutuhan pantothenic acid) atau mencegah ileus paralitik pascaoperasi mayor abdomen[1,2,5,11]
Dexpanthenol umumnya digunakan pada orang dewasa. Sediaan topikal dinyatakan mungkin aman (likely safe) untuk anak-anak. Namun, keamanan sediaan sistemik pada anak-anak belum dapat dipastikan karena terbatasnya data.[6]
Pelembap Kulit
Produk perawatan kulit yang mengandung dexpanthenol dapat memperbaiki kondisi kulit yang kering, gatal, kasar, mengelupas, dan pecah-pecah dengan penggunaan 2 kali sehari selama minimal 3–4 minggu.[11]
Dalam suatu uji klinis acak yang double-blind, pemberian dexpanthenol 2,5% topikal sebanyak 2 kali sehari selama >7 hari memperbaiki hidrasi stratum korneum dan mengurangi kehilangan air transepidermal dibandingkan kelompok kontrol.[29,30]
Studi lain yang menggunakan krim dexpanthenol 5% sebanyak 2 kali sehari selama 7 hari juga melaporkan hasil berupa perbaikan barrier kulit dan hidrasi stratum korneum pada kulit yang rusak.[31]
Dermatitis Atopik dan Dermatosis Lain
Dexpanthenol juga memiliki efek antiinflamasi. Studi melaporkan bahwa dexpanthenol 5% memiliki efektivitas yang sebanding dengan hidrokortison 1% untuk terapi dermatitis atopik ringan hingga sedang. Selain itu, dexpanthenol topikal juga dapat digunakan untuk dermatosis lain, seperti dermatitis kontak alergi, dermatitis kontak iritan, bekas gigitan serangga, luka pada epidermis, hingga luka bakar akibat radioterapi.[11,32]
Dexpanthenol dioleskan 1–2 kali sehari pada lesi kulit. Perbaikan kulit yang signifikan umumnya diamati setelah 3–4 minggu. Pemberian dexpanthenol topikal pada berbagai dermatosis juga dapat mengurangi rasa gatal.[11,16,17,32]
Krim dexpanthenol 5% dapat digunakan untuk mencegah dan menangani ruam popok. Suatu studi acak menemukan bahwa kejadian ruam popok lebih rendah pada bayi yang diberikan dexpanthenol 5% sebanyak 4 kali sehari (saat mengganti popok) daripada bayi dalam kelompok kontrol.[33]
Gangguan Mukosa Hidung
Untuk terapi rhinitis sicca anterior dan iritasi pada mukosa hidung, dexpanthenol nasal spray digunakan 1–2 kali semprot di masing-masing lubang hidung sebanyak 1–3 kali sehari. Penggunaan melebihi 7 hari membutuhkan evaluasi ulang.[23,34]
Gangguan Mata
Pada gangguan mata seperti abrasi kornea, dexpanthenol dapat digunakan 3–5 kali sehari, termasuk sebelum tidur.[24]
Stimulan Gastrointestinal
Dosis dexpanthenol sebagai stimulan gastrointestinal adalah 250 mg atau 500 mg yang diberikan secara injeksi intramuskular. Opsi lainnya adalah dosis 500 mg yang diberikan secara intravena atau infus perlahan. Dexpanthenol untuk pemberian intravena/infus perlu dilarutkan dalam cairan Ringer laktat atau dextrose.[6]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur