Pengawasan Klinis Vitamin B7 (Biotin)
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan pada pengguna vitamin B7 atau biotin adalah pengawasan terhadap simtom defisiensi biotin yang dialami, seperti alopecia, dermatitis seboroik, dan gangguan neuropsikiatri.
Pada pasien yang akan menjalani pemeriksaan laboratorium, penting bagi dokter untuk mengetahui riwayat suplementasi biotin atau multivitamin lain sebelumnya. Biotin dosis tinggi dapat memengaruhi hasil tes laboratorium tertentu, misalnya pemeriksaan kadar hormon tiroid pada kasus hipertiroid dan tirotoksikosis, atau tes BNP (Brain Natriuretic Peptide) pada kasus gagal jantung kongestif, serta pemeriksaan kadar troponin pada kasus angina pektoris.[19,22,23]
Tenaga kesehatan sebaiknya memberikan jeda waktu antara konsumsi biotin dan tes laboratorium tersebut agar tidak mengganggu akurasi hasil tes. Tenaga kesehatan juga harus mencocokkan kembali hasil pemeriksaan laboratorium dengan presentasi klinis pasien.[19,22,23]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur