Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Kista Pilonidal annisa-meidina 2023-10-03T08:27:25+07:00 2023-10-03T08:27:25+07:00
Kista Pilonidal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kista Pilonidal

Oleh :
dr.Sofie A. Mandasari
Share To Social Media:

Menurut data epidemiologi terkait kista pilonidal, pria lebih banyak mengalami penyakit ini daripada wanita dengan perbandingan 4:1. Belum ada data mengenai mortalitas akibat kista pilonidal, tetapi penyakit dikaitkan dengan laporan kejadian osteomielitis dan transformasi keganasan.[2,3]

Global

Insiden kista pilonidal mencapai sekitar 26 per 100.000 penduduk di Amerika Serikat. Usia rata-rata onset penyakit adalah 19 tahun untuk wanita dan 21 tahun untuk pria, tetapi pria lebih banyak mengalami kista pilonidal dibandingkan wanita dengan perbandingan 4:1.

Ras Kaukasia lebih banyak mengalami kista pilonidal karena karakteristik dan pola pertumbuhan rambut yang lebih lebat. Di Jerman, insiden kista pilonidal mencapai 48 per 100.000 penduduk.[1–4,11]

Indonesia

Tidak ditemukan data laporan insiden kista pilonidal di Indonesia.

Mortalitas

Belum ada mortalitas yang dilaporkan karena kista pilonidal itu sendiri. Komplikasi pada umumnya terkait rekurensi, infeksi sekunder, infeksi daerah operasi dan sepsis.

Walaupun jarang terjadi, kista pilonidal mungkin berhubungan dengan kejadian osteomielitis dan transformasi keganasan, seperti seperti squamous cell carcinoma (SCC) pada sinus pilonidal kronis. Transformasi keganasan ditemukan pada pasien imunosupresi, seperti HIV atau pascatransplantasi organ.[2,3,7]

Berdasarkan studi meta-analisis yang dilakukan Milone et al., yang melibatkan 5.766 pasien yang telah dilakukan operasi sinus pilonidal. Dengan periode follow up minimal 5 tahun, kejadian rekurensi secara keseluruhan mencapai sekitar 14% dengan rekurensi lebih banyak ditemukan pada pendekatan open healing, yaitu sekitar 18%.[13]

Studi kohort terbesar di Siria dilakukan oleh Safadi et al. pada 8 pasien dengan pilonidal karsinoma yang merupakan transformasi keganasan dari kista pilonidal kronis.

Berdasarkan hasil studi, interval dari pilonidal kronis sampai menjadi pilonidal karsinoma adalah 1,5–20 tahun dengan rerata 6,5 tahun. Gambaran histologis menunjukkan sebanyak 7 pasien mengalami SCC dan 1 tidak dapat diidentifikasi. Sebanyak 3 pasien tidak dapat dilakukan follow up kembali, sedangkan 2 pasien meninggal karena metastasis.[12]

Referensi

2. Nixon AT, Garza RF. Pilonidal Cyst And Sinus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557770/
3. Kyofman A, Long BJ. Pilonidal Cyst and Sinus. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/788127-overview
4. Wood J. What primary care clinicians need to know about pilonidal disease. Journal of the American Academy of Physician Assistants. 2021;34(11):34–7.
7. de Parades V, Bouchard D, Janier M, Berger A. Pilonidal sinus disease. Journal of Visceral Surgery. 2013;150(4):237–47. doi:10.1016/j.jviscsurg.2013.05.006
11. Martel JL, Miao JH, Badri T. Anatomy, Hair Follicle. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470321/
12. Safadi MF, Ghareb K, Daher A, Dettmer M, Shamma H, Doll D. Eight Patients With Pilonidal Carcinoma in One Decade-Is the Incidence Rising? Cureus. 2022 Jul 20;14(7):e27054. doi: 10.7759/cureus.27054. PMID: 35989758; PMCID: PMC9388956.
13. Milone, M., Velotti, N., Manigrasso, M., Anoldo, P., Milone, F., & De Palma, G. D. Long-term follow-up for pilonidal sinus surgery: A review of literature with metanalysis. The Surgeon, 2018. Doi: https://doi.org/10.1016/j.surge.2018.03.009

Etiologi Kista Pilonidal
Diagnosis Kista Pilonidal
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 31 Januari 2024, 08:57
Pilihan Terapi Bedah pada Kista dan Sinus Pilonidal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Kista dan sinus pilonidal terjadi akibat hiperkeratosis sehingga menyebabkan obstruksi folikel rambut. Saat ini, kondisi ini telah dianggap...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.