Epidemiologi Tinea Pedis
Data epidemiologi tinea pedis atau athlete’s foot global memperkirakan 7 dari 10 orang pernah mengalami tinea pedis sekali dalam hidupnya. Tinea pedis diperkirakan lebih sering terjadi di negara beriklim tropis.[1,3]
Global
Sekitar 70% populasi dunia pernah mengalami tinea pedis. Prevalensi tinea pedis di populasi Jepang diperkirakan sekitar 21,6%. Kejadian tinea pedis meningkat seiring dengan pertambahan usia. Tinea pedis lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan wanita, pada usia pubertas hingga lansia. Tinea pedis pada anak jarang terjadi.[1,3,7,10,19]
Berdasarkan data epidemiologi di Swiss pada tahun 2001-2018, penyebab tersering tinea pedis adalah Trichophyton rubrum dan Trichophyton interdigitale. Trichophyton rubrum pernah menyebabkan kasus endemik tinea pedis pada beberapa negara di Afrika, Asia, dan Australia. Hingga saat ini, organisme tersebut dapat ditemukan di Eropa dan Amerika.[1,4,6]
Tinea pedis merupakan penyakit yang lebih rentan terjadi pada orang dengan kondisi imunokompromais. Pada suatu studi di Saudi Arabia, ditemukan bahwa 1 dari 10 pasien diabetes mellitus mengalami tinea pedis.[26]
Indonesia
Hingga saat ini belum ada data epidemiologi tinea pedis skala nasional di Indonesia. Namun, tinea pedis merupakan penyakit yang sering ditemukan pada praktek sehari-hari.
Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah