Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Hipotiroid general_alomedika 2023-04-18T11:28:16+07:00 2023-04-18T11:28:16+07:00
Hipotiroid
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hipotiroid

Oleh :
dr. Evelyn Ongkodjojo
Share To Social Media:

Penatalaksanaan hipotiroid bertujuan untuk mencapai kadar thyroid stimulating hormone (TSH) yang normal, dan mencapai resolusi gejala fisik maupun mental pada pasien. Penatalaksanaan standar pasien hipotiroid adalah terapi pengganti hormon (thyroid hormone replacement) dengan pemberian hormon tiroid eksogen untuk mendukung atau menggantikan hormon tiroid endogen.[1,3]

Medikamentosa

Pemberian terapi pengganti hormon diindikasikan pada pasien hipotiroid yang memiliki kadar TSH >10 mU/L. Pasien dengan hipotiroid subklinis ringan (TSH antara 4‒10 mU/L) dan dengan gejala minimal atau asimptomatik dapat ditawarkan terapi pengganti hormon atau ditawarkan observasi rutin setiap tahun tanpa intervensi.

Levotiroksin

Progresivitas penyakit biasanya terjadi pada pasien dengan antibodi antitiroid peroksidase (anti-TPO) yang positif. Pemberian levotiroksin merupakan tata laksana standar pada pasien dengan hipotiroid.[12]

Dosis:

Dosis awal levotiroksin yang dapat diberikan adalah antara 50‒100 µg per hari yang dapat dititrasi berdasarkan hasil pemeriksaan fungsi tiroid.[4]

Berdasarkan Clinical Practice Guidelines for Hypothyroidism in Adults by American Association of Clinical Endocrinologists and the American Thyroid Association 2012, pemberian terapi harus dievaluasi dan dititrasi berdasarkan kadar TSH dan FT4 yang dilakukan setiap 4‒8 minggu setelah pemberian terapi inisial, setelah perubahan dosis, maupun setelah pemberian atau penghentian terapi lain yang mempengaruhi kadar tiroksin. [4]

Apabila kondisinya stabil, interval evaluasi dapat diperpanjang hingga 6 bulan dan setelah itu diperpanjang menjadi 12 bulan.[4]

Hindari Terapi Inadekuat:

Dokter perlu menghindari undertreatment (terapi inadekuat) maupun overtreatment yang justru menyebabkan hipertiroid. Kondisi hipertiroid akibat overtreatment dapat menyebabkan pasien mengalami osteoporosis atau fibrilasi atrium. Pasien yang menerima terapi pengganti hormon tiroid dalam jangka panjang membutuhkan pemeriksaan jantung dan osteoporosis.[4]

Evaluasi Terapi:

Pada saat evaluasi terapi pasien hipotiroid primer, terkadang dijumpai kadar FT4 yang meningkat. Hal ini tidak menjadi indikasi penurunan dosis tiroksin selama TSH masih berada dalam nilai rujukan. Kadar TSH merupakan parameter utama terapi hipotiroid primer. Namun, kadar TSH pada pasien hipotiroid sekunder umumnya mengalami abnormalitas sehingga pada kasus hipotiroid sekunder, pemeriksaan FT4 lebih disarankan sebagai parameter terapi.[4,12]

Pembedahan

Pembedahan sebenarnya jarang dibutuhkan bagi pasien hipotiroid dan lebih sering diperlukan oleh pasien hipertiroid. Namun, pembedahan diindikasikan bagi pasien dengan goiter berukuran besar yang mengganggu fungsi trakea dan esofagus.[3]

Terapi Suportif

Terapi suportif pada kasus hipotiroid biasanya diperlukan bagi pasien dengan komplikasi berat seperti koma miksedema. Terapi suportif untuk kasus ini harus dilakukan di intensive care unit (ICU) dengan manajemen cairan dan elektrolit, penggunaan ventilator bila terjadi gagal napas, pemberian vasopressor bila terjadi hipotensi, penanganan hipotermia dan terapi penyakit akut yang menyertai.[11]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Chaker L, Bianco AC, et al. Hypothyroidism. Lancet. 2017;390(10101):1550-62.
3. Orlander PR. Hypothyroidism. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/122393-overview#a2
4. Patil N, Rehman A, Jialal I. Hypothyroidism. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519536/
10. Prasetyowati, Ridwan M. Hipotiroid kongenital. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai. 2015;8(2): 70-74.
11. Schraga ED. Hypothyroidism and myxedema coma. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/768053-overview
12. Walsh JP. Managing thyroid disease in general practice. The Medical Journal of Australia. 2015;205(4):179-84

Diagnosis Hipotiroid
Prognosis Hipotiroid
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 16 Mei 2025, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 2 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
3 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 16 Mei 2025, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.