Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Penyakit Hashimoto general_alomedika 2022-05-12T15:13:47+07:00 2022-05-12T15:13:47+07:00
Penyakit Hashimoto
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Penyakit Hashimoto

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Diagnosis penyakit Hashimoto perlu dicurigai pada pasien yang datang dengan gejala hipotiroid, misalnya adanya gondok. Pemeriksaan laboratorium akan menunjukkan peningkatan thyroid stimulating hormone (TSH) dengan kadar hormon tiroid yang rendah (tiroksin bebas atau T4 bebas). Bila dilakukan pengukuran antibodi antitiroid peroksidase (anti-TPO), umumnya ditemukan peningkatan.

Anamnesis

Penyakit Hashimoto memiliki gejala yang beragam bergantung pada sistem organ yang terlibat. Gejala penyakit Hashimoto dapat terjadi secara lokal dan sistemik. Gejala sistemik yang muncul di awal perkembangan penyakit umumnya tidak spesifik sehingga bisa saja terlewat oleh dokter. Diagnosis dapat ditegakkan lebih awal jika pasien memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tiroid.

Gejala Lokal

Gejala lokal yang dapat ditemukan adalah gondok atau pembesaran kelenjar tiroid. Pembesaran kelenjar tiroid dapat menyebabkan kompresi saraf laringeal rekuren yang menyebabkan gejala disfonia. Massa pada tiroid juga dapat menyebabkan kompresi esofagus yang menimbulkan gejala disfagia, dan kompresi trakea yang menimbulkan gejala sesak napas.

Gejala Sistemik

Gejala sistemik pada penyakit Hashimoto tidak spesifik sehingga dapat tidak disadari oleh penderita. Pada awal perkembangan penyakit, pasien bisa mengalami fatigue, muka bengkak (puffy face), sesak saat aktivitas, dan intoleransi terhadap olahraga. Pasien juga bisa mengalami lemah otot, peningkatan berat badan, nyeri muskuloskeletal, konstipasi, kulit kering, dan rambut menipis.

Bila penyakit berlanjut, pasien dapat mengalami gejala lain seperti intoleransi dingin, keringat berkurang, hilang pendengaran, dan neuropati perifer. Pasien juga akan mengeluhkan kurang energi, kram otot, dan menoragia. Pasien juga bisa mengalami gangguan psikologis, seperti depresi, dementia, dan gangguan memori.[3,9] 

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik perlu dilakukan secara menyeluruh karena tanda klinis penyakit Hashimoto akan melibatkan multiorgan. Salah satu temuan yang sering adalah pembesaran kelenjar tiroid.

Keadaan Umum Pasien

Pasien penyakit Hashimoto umumnya terlihat lelah disertai dengan miksedema. Miksedema generalisata adalah manifestasi dari hipotiroid berat yang berkembang dalam jangka waktu lama yang menyebabkan kulit tampak seperti lilin, pucat, bengkak, dan kering. Sementara itu, koma miksedema akan menimbulkan penurunan status mental, hipotermia, dan gejala lain yang berhubungan dengan perlambatan fungsi pada multiorgan. Koma miksedema merupakan kegawatdaruratan dengan mortalitas tinggi.

Tanda Vital

Pada pasien penyakit Hashimoto dapat ditemukan bradikardia dan peningkatan tekanan darah.

Kulit

Kulit pada pasien penyakit Hashimoto umumnya kering, dingin, dengan rambut yang kasar.

Kepala

Edema fasial terutama periorbital sering ditemukan.

Tenggorok

Kelenjar tiroid pada pasien penyakit Hashimoto umumnya membesar. Akan tetapi, pada keadaan kronik juga dapat ditemukan mengecil. Makroglosia juga terkadang dapat ditemukan pada pasien penyakit Hashimoto.

Respiratorius

Pasien penyakit Hashimoto umumnya mengalami bradipnea. Ronkhi basah juga dapat ditemukan jika pasien mengalami akumulasi cairan di rongga pleura.

Jantung

Pada pemeriksaan jantung umumnya dapat ditemukan irama jantung regular lambat (bradikardia). Kelainan suara jantung jauh (muffled heart sound) juga dapat ditemukan pada pasien penyakit Hashimoto dengan komplikasi efusi perikardium.

Ekstremitas

Ekstremitas pasien penyakit Hashimoto umumnya terasa dingin dengan edema nonpitting pada tangan dan kaki. Kuku pada pasien penyakit Hashimoto umumnya juga bersifat rapuh (brittle nails).

Neurologis

Kelainan neurologis, seperti lambatnya berbicara, refleks rendon lambat, dan ataksia, dapat ditemukan.[3,9]

Diagnosis Banding

Penyakit Hashimoto harus dapat dibedakan dengan penyebab hipotiroid lainnya. Beberapa penyakit, seperti tiroiditis Riedel, defisiensi iodin, dan tiroiditis postpartum dapat menyerupai penyakit Hashimoto.

Tiroiditis Riedel 

Tiroiditis Riedel umumnya memiliki tanda dan gejala hipotiroid yang menyerupai penyakit Hashimoto. Karakteristik massa tiroid pada tiroiditis Riedel adalah bersifat keras dan terfiksir. Pada pemeriksaan fungsi tiroid akan ditemukan gambaran hipotiroidisme primer. Namun, pada pemeriksaan antibodi anti-TPO ditemukan titer tidak tinggi.[1,10]

Defisiensi Iodin

Defisiensi iodin dapat menyebabkan hipotiroid yang memiliki gambaran menyerupai penyakit Hashimoto. Akan tetapi, pada defisiensi iodin akan ditemukan rendahnya kadar iodin pada urine. Selain itu, defisiensi iodin juga lebih sering ditemukan pada area asupan rendah iodin, berbeda dengan penyakit Hashimoto yang lebih sering pada area dengan konsumsi iodin adekuat.[1,11]

Tiroiditis Postpartum

Tiroiditis postpartum memiliki gambaran klinis dan laboratorium yang sangat menyerupai penyakit Hashimoto. Riwayat kehamilan sebelumnya menjadi faktor untuk membedakan dengan penyakit Hashimoto.[1,12]

Pemeriksaan Penunjang

Penegakkan diagnosis penyakit Hashimoto membutuhkan pemeriksaan penunjang, baik dengan pemeriksaan laboratorium maupun sitologi. Pemeriksaan antibodi tiroid umumnya cukup untuk mendiagnosis penyakit Hashimoto. Pemeriksaan sitologi dapat menegakkan diagnosis, namun tidak rutin dilakukan.

Tes Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk diagnosis penyakit Hashimoto adalah tes fungsi tiroid dan antibodi tiroid. Pada pemeriksaan tes fungsi tiroid, pasien penyakit Hashimoto akan menunjukkan peningkatan kadar TSH dan kadar T4 yang rendah.

Pemeriksaan antibodi anti-TPO serum merupakan pemeriksaan penting untuk diagnosis penyakit Hashimoto. Sekitar 95% pasien penyakit Hashimoto mengalami peningkatan antibodi anti-TPO serum. Peningkatan antibodi antitiroglobulin ditemukan pada pasien penyakit Hashimoto dengan persentase lebih rendah.

Selain itu, pasien dengan penyakit Hashimoto dapat menunjukkan hasil laboratorium anemia, penurunan laju filtrasi glomerular (LFG), hiponatremia, peningkatan kreatin kinase (CK), peningkatan kadar prolaktin, serta gangguan profil lipid.[3,9]

Tes Sitologi

Tes sitologi tidak dilakukan secara rutin dikarenakan bersifat invasif. Pemeriksaan ini dilakukan hanya apabila kelenjar tiroid dicurigai mengalami transformasi keganasan. Pada pemeriksaan sitologi dapat ditemukan infiltrat limfosit ekstensif disertai dengan formasi germinal center. Penemuan limfosit yang kontak dengan sel tiroid pada pasien penyakit Hashimoto dapat menyingkirkan diagnosis banding tumor tiroid.[3,9]

Tes Pencitraan

Pemeriksaan ultrasonografi tiroid dapat digunakan untuk mengevaluasi besarnya tiroid, echotexture, dan terdapatnya nodul. Hasil pemeriksaan dapat menunjukkan adanya penurunan ekogenisitas, hipervaskuler heterogen, dan mikronodul hipoekoik.[3,9]

Referensi

1. Lee SL. Hashimoto Thyroiditis. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/120937-overview#a1
3. Mincer DL, Jialal I. Hashimoto Thyroiditis. [Updated 2021 Sep 28]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459262/.
9. Ralli M, Angeletti D, Fiore M, et al. Hashimoto’s thyroiditis: An update on pathogenic mechanisms, diagnostic protocols, therapeutic strategies, and potential malignant transformation. Autoimmunity Reviews. 2020;19(10).
10. Falhammar H, Juhlin CC, Barner C, Catrina SB, Karefylakis C, Calissendorff J. Riedel's thyroiditis: clinical presentation, treatment and outcomes. Endocrine. 2018;60(1):185-192. doi:10.1007/s12020-018-1526-3
11. Doggui R, El Atia J. Iodine deficiency: Physiological, clinical and epidemiological features, and pre-analytical considerations. Ann Endocrinol (Paris). 2015 Feb;76(1):59-66. doi: 10.1016/j.ando.2014.12.002.
12. Nguyen CT, Mestman JH. Postpartum Thyroiditis. Clin Obstet Gynecol. 2019 Jun;62(2):359-364. doi: 10.1097/GRF.0000000000000430.

Epidemiologi Penyakit Hashimoto
Penatalaksanaan Penyakit Hashimoto
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 8 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.