Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Irritable Bowel Syndrome (IBS) general_alomedika 2022-08-19T11:52:56+07:00 2022-08-19T11:52:56+07:00
Irritable Bowel Syndrome (IBS)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM,Fellow IDF
Share To Social Media:

Patofisiologi irritable bowel syndrome (IBS) masih belum jelas hingga kini. Teori tradisional berfokus pada tiga kompleks, yakni perubahan motilitas gastrointestinal, hipersensitivitas viseral, dan disfungsi psikososial atau psikopatologi. Baru-baru ini, diperkenalkan model biopsikososial.[1-3]

Perubahan Motilitas Gastrointestinal

Perubahan motilitas gastrointestinal yang diduga berperan pada IBS adalah peningkatan frekuensi dan iregularitas kontraksi lumen usus. Pada IBS subtipe konstipasi, ditemukan pemanjangan waktu transit intestinal. Sedangkan pada subtipe diare, ditemukan respon motorik intestinal yang berlebihan terhadap kolesistokinin atau ingesti makanan.[2,3]

Hipersensitivitas Viseral

Hipersensitivitas viseral atau peningkatan persepsi usus terhadap stimulus sering dijumpai pada pasien IBS. Persepsi pada saluran pencernaan ditimbulkan oleh stimulasi pada sejumlah reseptor di dinding usus. Reseptor ini akan mentransmisikan sinyal tersebut via jalur neuron aferen menuju tanduk dorsal medula spinalis dan akhirnya ke otak.[2,3]

Psikopatologi

Sejumlah studi menemukan hubungan antara kecemasan, depresi, fobia, somatisasi, gangguan tidur, hingga pelecehan (abuse) pada penderita IBS. Sebuah hipotesis menghubungkan peran stres dengan psikopatologi pada IBS yang didasari oleh corticotropin releasing factor (CRF), yaitu mediator utama pada respon stres.[2,3]

Pemberian CRF ditemukan bisa menyebabkan nyeri perut dan peningkatan motilitas usus pada pasien IBS. Respon ini bisa dihilangkan melalui pemberian antagonis reseptor CRF. Namun, hubungan mekanisme tersebut masih perlu dibuktikan lebih lanjut.[2,3]

Model Biopsikososial

Model biopsikososial menjelaskan bahwa IBS disebabkan oleh interaksi multifaktor yakni faktor perubahan fisiologi usus, faktor lingkungan, dan faktor psikososial.[1]

Faktor Perubahan Fisiologi Usus

Faktor perubahan fisiologi usus yang mungkin berperan pada penyakit ini meliputi perubahan motilitas yang dipengaruhi oleh reseptor serotonin, persepsi viseral yang dimediasi cyclic guanosine monophosphate, inflamasi usus dengan peningkatan jumlah sel limfosit, sel mast dan sitokin proinflamasi, peningkatan permeabilitas intestinal, respon gut-brain axis terhadap sinyal nyeri aferen, perubahan flora usus, malabsorpsi cairan empedu, dan insufisiensi pankreas.[1]

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang diduga berhubungan pada penyakit ini adalah intoleransi dan hipersensitivitas terhadap diet tertentu (misalnya gluten dan karbohidrat), diet kurang serat, kurang asupan cairan, dan enteritis.[1]

Faktor Psikososial

Faktor psikososial yang diduga berhubungan dengan penyakit ini adalah stres, riwayat pelecehan, gangguan mood, depresi, ansietas, gangguan kepribadian, maladaptive coping, serta kurangnya dukungan sosial dan edukasi. [1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Sayuk G.S, Gyawali C.P. Irritable Bowel Syndrome: Modern Concepts and Management Options. Amj Med.2015. 28, 817-827. http://dx.doi.org/ 10.1016/ j.amjmed. 2015.01.036.
2. Clinical manifestations and diagnosis of irritable bowel syndrome. UpToDate. 2022. https://www.uptodate.com/contents/clinical-manifestations-and-diagnosis-of-irritable-bowel-syndrome-in-adults.
3. Lehrer. JK. Irritable Bowel Syndrome. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/180389-overview.

Pendahuluan Irritable Bowel Synd...
Etiologi Irritable Bowel Syndrom...

Artikel Terkait

  • Irritable Bowel Syndrome dan Small Intestinal Bacterial Overgrowth: Serupa Tapi Tak Sama
    Irritable Bowel Syndrome dan Small Intestinal Bacterial Overgrowth: Serupa Tapi Tak Sama
  • Peran Probiotik Dalam Tata Laksana Irritable Bowel Syndrome
    Peran Probiotik Dalam Tata Laksana Irritable Bowel Syndrome
  • Pemeriksaan Fecal Calprotectin untuk Membedakan Inflammatory Bowel Disease dan Irritable Bowel Syndrome
    Pemeriksaan Fecal Calprotectin untuk Membedakan Inflammatory Bowel Disease dan Irritable Bowel Syndrome
  • Efikasi Transplantasi Mikrobiota Fekal pada Irritable Bowel Syndrome - Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi Transplantasi Mikrobiota Fekal pada Irritable Bowel Syndrome - Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.