Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hepatitis C general_alomedika 2022-09-27T09:44:36+07:00 2022-09-27T09:44:36+07:00
Hepatitis C
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hepatitis C

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan hepatitis C ditekankan pada pencegahan, misalnya penanganan pengguna narkoba suntik, pencegahan terpapar alat infeksius pada petugas medis, dan skrining berkala pada populasi berisiko. Edukasi juga dilakukan untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap pasien yang terinfeksi hepatitis C.[5]

Edukasi Pasien

Edukasi dan konsultasi sebelum pemberian terapi antivirus diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien selama mendapatkan terapi antivirus. Pasien perlu diedukasi mengenai jadwal pengobatan dan efek samping yang mungkin muncul selama terapi. Jika muncul efek samping, pasien disarankan untuk kontrol ke dokter.

Pasien juga perlu diedukasi untuk mencegah transmisi hepatitis C ke orang lain. Contoh tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah tidak berbagi peralatan pribadi (sikat gigi, pisau cukur), menutup luka terbuka, menggunakan proteksi saat berhubungan seksual, dan tidak mendonorkan darah jika sudah terdiagnosis hepatitis C. Sampaikan bahwa hepatitis C tidak ditransmisikan melalui air susu ibu (ASI), makanan, air, berpelukan, berciuman, maupun kontak dengan benda-benda yang digunakan penderita hepatitis C.

Sampaikan pada pasien pentingnya menjalani regimen pengobatan sampai selesai untuk mencegah relaps. Selain itu, lakukan juga edukasi untuk mengoreksi kofaktor agar memperlambat progresivitas penyakit. Hal ni dilakukan dengan kontrol berat badan sebelum pemberian terapi, disarankan untuk menghentikan konsumsi alkohol, dan pada pasien yang mengalami sindrom metabolik sebaiknya menjaga gula darah, tekanan darah, dan profil lipid.[5,6]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Promosi kesehatan dilakukan dengan edukasi masyarakat mengenai hepatitis C sehingga masyarakat dapat mengetahui dengan baik tentang hepatitis C, cara penularan dan pencegahannya. Lakukan pencegahan dengan mengedukasi masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko yang berpotensi menularkan hepatitis C, misalnya penggunaan jarum suntik bersama. Selain itu, lakukan penyuluhan agar masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan apabila terinfeksi atau berisiko, serta mencegah terjadinya stigma atau diskriminasi terhadap penderita hepatitis C.

Perlindungan khusus dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan pada populasi kunci. Contoh populasi berisiko adalah petugas kesehatan, pelajar bidang medis, pengguna narkoba suntik, warga binaan pemasyarakatan, pasien yang menjalani hemodialisis, pekerja seks, dan lelaki seks dengan lelaki (LSL). Upaya yang dilakukan misalnya menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril, penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas kesehatan atau masyarakat yang melakukan aktivitas berisiko, serta penggunaan kondom pada kelompok berisiko.

Skrining Hepatitis C

Pemeriksaan skrining dilakukan dengan pemeriksaan antibodi anti-HCV. Jika positif, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan HCV RNA. Jika hasil negatif namun ada riwayat terpapar HCV dalam 6 bulan terakhir, maka pemeriksaan diulang ≥6 bulan setelah paparan.

Pada pasien dengan hasil antibodi anti-HCV positif tetapi HCV RNA negatif, artinya tidak ada infeksi aktif tetapi reinfeksi tetap dapat terjadi. Pada individu dengan risiko reinfeksi HCV, pemeriksaan HCV RNA lebih direkomendasikan. Pemeriksaan lanjutan HCV RNA juga perlu dipertimbangkan pada pasien imunokompromais.[5,6]

  • Pemeriksaan skrining berbasis usia: Individu usia ≥18 tahun sebaiknya menjalani skrining hepatitis C minimal sekali semasa hidup, kecuali pada daerah dengan prevalensi hepatitis C <0,1%[2,6]
  • Pemeriksaan skrining berbasis status kehamilan: Pemeriksaan skrining hepatitis C prenatal direkomendasikan untuk setiap kehamilan pada wanita hamil, kecuali pada daerah dengan prevalensi hepatitis C <0,1%
  • Pemeriksaan skrining berbasis risiko: Untuk usia <18 tahun yang memiliki faktor risiko, direkomendasikan pemeriksaan skrining hepatitis C sekali semasa hidup. Untuk individu yang masih atau terus terpapar faktor risiko (misalnya pengguna narkoba suntik dan petugas kesehatan), direkomendasikan pemeriksaan skrining secara periodik[2,6]

Vaksinasi

Hingga saat ini belum ada vaksin maupun obat profilaksis pra dan pasca pajanan untuk penyakit hepatitis C.[1,2,4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha

Referensi

1. World Health Organization. Hepatitis C. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-c
2. Schillie S, Wester C, Osborne M, Wesolowski L, Ryerson AB. CDC Recommendations for Hepatitis C Screening Among Adults - United States, 2020. MMWR Recomm Rep. 2020 Apr 10;69(2):1-17. doi: 10.15585/mmwr.rr6902a1. PMID: 32271723; PMCID: PMC7147910.
4. Dhawan VK. Hepatitis C. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/177792-overview
5. Centers For Disease Control And Prevention. Hepatitis C. 2020. https://www.cdc.gov/hepatitis/hcv/index.htm
6. Ghany MG, Morgan TR; AASLD-IDSA Hepatitis C Guidance Panel. Hepatitis C Guidance 2019 Update: American Association for the Study of Liver Diseases-Infectious Diseases Society of America Recommendations for Testing, Managing, and Treating Hepatitis C Virus Infection. Hepatology. 2020 Feb;71(2):686-721. doi: 10.1002/hep.31060. PMID: 31816111.

Prognosis Hepatitis C

Artikel Terkait

  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C
    Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C
  • Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
    Penggunaan Child-Pugh Score pada Penyakit Hati Kronis
  • Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
    Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 10 Februari 2023, 09:18
Perbandingan Terapi Profilaksis Sekunder Perdarahan Varises Esofagus Pada Sirosis Hepatis – Telaah Jurnal Alomedika - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
2 Balasan
ALO Dokter!Saat ini, terapi profilaksis sekunder perdarahan varises esofagus pada pasien sirosis hepatis masih bervariasi. Padahal, terapi ini sangat penting...
Anonymous
Dibalas 13 Januari 2023, 16:32
Pilihan obat nyeri untuk pasien sirosis hati
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter. Mau bertanya dok apabila ada pasien sirosis hati yang mengalami nyeri ringan-sedang, pilihan obat injeksi seperti metamizole atau ketorolac...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2022, 10:20
Menikah dengan penderita Hepatitis C - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dr. Eduward Jansen Thendiono, Sp.PD .. Ada kerabat yang akan menikah, tetapi calon suaminya mengidap hepatitis C. Persiapan kesehatan pra nikah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.