Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Anemia Sel Sabit general_alomedika 2024-04-04T12:00:57+07:00 2024-04-04T12:00:57+07:00
Anemia Sel Sabit
  • Pendahuluan
  • Test01
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Anemia Sel Sabit

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Patofisiologi anemia sel sabit atau sickle cell anemia dan sickle cell disease (SCD) melibatkan mutasi pada gen rantai beta di hemoglobin (HbB) yang menyebabkan perubahan sel darah merah membentuk sabit, bersifat lebih kaku, dengan umur sel yang memendek. Kondisi ini terjadi secara berulang hingga pada akhirnya bermanifestasi sebagai anemia hemolisis, vasooklusi mikrovaskular yang memicu infark, dan kerusakan organ.[1,8]

Mutasi Gen HbB

Mutasi pada gen HbB memicu produksi varian hemoglobin abnormal yang disebut sebagai hemoglobin S (HbS). Perubahan asam amino ke-6 pada rantai protein globin beta dari asam glutamat menjadi valin memengaruhi morfologi maupun interaksi hemoglobin dalam sel darah tersebut.[2,8]

Dalam kondisi deoksigenisasi, HbS cenderung berikatan dengan HbS lain sehingga terjadi polimerisasi. Sel darah merah tidak lagi berbentuk bikonkaf, melainkan menyerupai sabit.[4,8,9]

Peningkatan Viskositas Darah

Polimerisasi juga menyebabkan penurunan solubilitas serta peningkatan viskositas darah sehingga darah menjadi lebih kental. Awalnya, eritrosit yang mengalami polimerisasi masih bersifat reversibel. Namun, ada suatu titik di mana eritrosit membentuk sabit secara permanen sehingga terjadi peningkatan risiko hemolisis serta vasooklusi.[2,8,9]

Karena tingginya kadar fetal hemoglobin dalam sirkulasi darah penderita di awal kelahirannya, biasanya gejala penyakit sel sabit tidak berkembang sampai penderita berusia 6-12 bulan. Setelah masa bayi, eritrosit pasien anemia sel sabit mengandung sekitar 90% hemoglobin S (HbS), 2-10% hemoglobin F (HbF), dan sejumlah kecil hemoglobin dewasa (HbA2) dalam jumlah normal. Hemoglobin dewasa (HbA), yang biasanya menonjol pada usia 3 bulan, tidak ada.[4,10]

Patomekanisme Manifestasi Klinis

Secara klinis, abnormalitas pada anemia sel sabit bermanifestasi sebagai anemia hemolitik dan siklus vasooklusi mikrovaskular yang menyebabkan ischemic reperfusion injury dan infark pada organ. Kerusakan beberapa organ akibat mikroinfark meliputi jantung, tulang, limpa, dan sistem saraf pusat. Kejadian vasooklusi dan hemolisis intravaskular menyebabkan inflamasi dan instabilitas redoks yang berakhir pada vaskulopati pembuluh darah.[8,9]

Infark serebral yang terjadi perlahan atau silent infarct dapat berdampak pada gangguan neurologi dan kognitif penderita anemia sel sabit. Hipoksia jaringan kronis, yang diperburuk oleh oklusi mikrosirkulasi secara episodik oleh sel sabit yang abnormal menyebabkan destruksi jaringan tulang dan sendi.[1,11]

Limpa akan membesar pada akhir tahun pertama kehidupan anak dengan anemia sel sabit. Pada beberapa kasus dapat terjadi fenomena krisis sekuestrasi limpa, di mana limpa tiba-tiba mengalami pembesaran yang sangat menyakitkan akibat pengumpulan sejumlah besar sel sabit.[5,12]

Limpa mengalami infark berulang hingga seiring waktu menjadi fibrotik dan ukurannya menyusut. Proses ini disebut dengan autosplenektomi. Menurunnya fungsi limpa berhubungan dengan defisiensi imun dan risiko terjadinya infeksi pada penderita anemia sel sabit.[2,4,12]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda

Referensi

1. Brandow AM, Liem RI. Advances in the diagnosis and treatment of sickle cell disease. J Hematol Oncol. 2022 Mar 3;15(1):20. doi: 10.1186/s13045-022-01237-z. PMID: 35241123; PMCID: PMC8895633.
2. Elendu C, Amaechi DC, Alakwe-Ojimba CE, Elendu TC, Elendu RC, Ayabazu CP, Aina TO, Aborisade O, Adenikinju JS. Understanding Sickle cell disease: Causes, symptoms, and treatment options. Medicine (Baltimore). 2023 Sep 22;102(38):e35237. doi: 10.1097/MD.0000000000035237. PMID: 37746969; PMCID: PMC10519513.
4. Maakaron, JE. Medscape. Sickle cell anemia. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/205926-differential
5. Mangla A, Ehsan M, Agarwal N, et al. Sickle Cell Anemia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482164/
8. Sundd P, Gladwin MT, Novelli EM. Pathophysiology of Sickle Cell Disease. Annu Rev Pathol. 2019;14:263-292. doi: 10.1146/annurev-pathmechdis-012418-012838. PMID: 30332562; PMCID: PMC7053558.
9. Jang T, Poplawska M, Cimpeanu E, Mo G, Dutta D, Lim SH. Vaso-occlusive crisis in sickle cell disease: a vicious cycle of secondary events. J Transl Med. 2021 Sep 20;19(1):397. doi: 10.1186/s12967-021-03074-z. PMID: 34544432; PMCID: PMC8454100.
10. Steinberg MH. Fetal Hemoglobin in Sickle Hemoglobinopathies: High HbF Genotypes and Phenotypes. J Clin Med. 2020 Nov 23;9(11):3782. doi: 10.3390/jcm9113782. PMID: 33238542; PMCID: PMC7700170.
11. DeBaun MR, Jordan LC, King AA, Schatz J, Vichinsky E, Fox CK, McKinstry RC, Telfer P, Kraut MA, Daraz L, Kirkham FJ, Murad MH. American Society of Hematology 2020 guidelines for sickle cell disease: prevention, diagnosis, and treatment of cerebrovascular disease in children and adults. Blood Adv. 2020 Apr 28;4(8):1554-1588. doi: 10.1182/bloodadvances.2019001142. PMID: 32298430; PMCID: PMC7189278.
12. Nardo-Marino A, Glenthøj A, Brewin JN, Petersen J, Braunstein TH, Kurtzhals JAL, Williams TN, Rees DC. The significance of spleen size in children with sickle cell anemia. Am J Hematol. 2022 Dec;97(12):1520-1528. doi: 10.1002/ajh.26703. Epub 2022 Sep 27. PMID: 36054667; PMCID: PMC9827862.

Test01 Anemia Sel Sabit
Etiologi Anemia Sel Sabit

Artikel Terkait

  • Skrining Penyakit Sickle Cell pada Bayi Baru Lahir
    Skrining Penyakit Sickle Cell pada Bayi Baru Lahir
Diskusi Terkait
dr.Pittara Pansawira
Dibalas 28 Juni 2022, 17:30
Apakah saran untuk diagnosis awal sickle cell anemia bagi dokter layanan primer? - Hematologi & Onkologi Ask the Expert
Oleh: dr.Pittara Pansawira
2 Balasan
Selamat siang, dr. Alvin, SpPD-KHOM,Sebelumnya mohon maaf dok, saya masih sangat awam dengan penyakit sickel cell anemia. Apakah ada saran untuk dokter...
Anonymous
Dibalas 28 Juni 2022, 15:35
Karakteristik nyeri pada pasien sickle cell - Hematologi & Onkologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dokter Alvin,Apakah ada karakteristik nyeri pada pasien sickle cell? Apakah bisa dibedakan dengan nyeri lainnya, seperti myialgia atau neuropati?
Anonymous
Dibalas 28 Juni 2022, 15:19
Usia berapa pasien sickle cell? - Hematologi & Onkologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin SpPD-KHOM.. pada usia berapa, pasien sickle cell biasanya terdiagnosis? Tanda dan gejala apa yang bisa menjadi petunjuk awal kecurigaannya?...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.