Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Thalassemia general_alomedika 2022-11-17T14:47:21+07:00 2022-11-17T14:47:21+07:00
Thalassemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Thalassemia

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Prognosis thalassemia secara umum tidak begitu baik karena pasien akan memerlukan terapi terus menerus. Hingga kini belum ada tata laksana definitif untuk thalassemia kecuali dengan transplantasi sumsum tulang. Thalassemia mayor memiliki prognosis yang lebih buruk karena risiko komplikasi yang lebih tinggi.[7,10]

Komplikasi

Komplikasi thalassemia yaitu penumpukan zat besi berlebih dalam tubuh. Penumpukan zat besi terjadi pada organ seperti jantung, endokrin, dan hepar. Komplikasi lain akibat pemberian transfusi darah yaitu infeksi dan reaksi transfusi.

Iron Overload

Penumpukan zat besi berlebih dalam tubuh atau iron overload merupakan komplikasi utama akibat transfusi darah jangka panjang pada pasien dengan thalassemia. Setiap 1 ml packed red cells mengandung 1 mg zat besi. Zat besi tidak dapat dikeluarkan dari tubuh secara fisiologis, sehingga transfusi berulang menyebabkan deposit zat besi dalam organ tubuh, yang dimulai dari hepar, diikuti organ endokrin, dan jantung. Organ lain yang dapat mengalami deposit zat besi yaitu otak dan pankreas.[2,10]

Hemosiderosis pada jantung menyebabkan gagal jantung. Gagal jantung merupakan penyebab utama kematian pada pasien dengan thalassemia.[7,10]

Hemosiderosis hepar menyebabkan fibrosis, sirosis, hingga karsinoma hepatoselular. Hemosiderosis juga dapat terjadi pada organ endokrin, sehingga menyebabkan penurunan fungsi endokrin secara progresif, sehingga menyebabkan gangguan seperti hipotiroid, hipoparatiroid, defisiensi growth hormone, hipogonadisme, dan pubertas terhambat.[2,7,10]

MRI merupakan pemeriksaan pencitraan standar untuk memeriksa jaringan yang mengalami penumpukan zat besi. Pemeriksaan dapat mulai dilakukan pada anak usia >10 tahun, atau lebih cepat pada kasus penumpukan zat besi yang berat.[2,4,16]

Tromboemboli

Tromboemboli seperti deep vein thrombosis (DVT) dan emboli paru disebakan kondisi hiperkoagulasi  pada pasien thalassemia beta transfusion-dependent dan non-transfusion-dependent.[7,10]

Risiko Transfusi

Transfusi darah dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi seperti hepatitis B dan HIV. Transfusi darah juga dapat menyebabkan reaksi transfus dan formasi antibodi alogenik.[2,10]

Osteoporosis

Thalassemia dapat menyebabkan osteoporosis. Pada pemeriksaan radiografi, bisa ditemukan osteopenia, penipisan korteks akibat ekspansi ruang sumsum tulang, hingga didapatkan fraktur patologis.[2,10]

Hiperbilirubinemia

Pada pasien thalassemia dapat terjadi ikterus akibat hiperbilirubinemia dan kolelithiasis akibat deposit bilirubin pada kantung empedu. Hiperbilirubinemia disebabkan oleh destruksi sel darah merah.[2-4]

Hipersplenisme

Hipersplenisme simptomatik umumnya terjadi pada pasien dengan thalassemia beta mayor dan intermedia. Hipersplenisme ditandai dengan splenomegali dan sitopenia.[4,7]

Prognosis

Prognosis thalassemia sangat bervariasi, tetapi dengan kemajuan dalam terapi dan metode terapi angka kesintasan telah dilaporkan terus meningkat. Meski demikian, thalassemia alfa berat yang tidak diobati tanpa produksi rantai globin alfa (--/--) akan menyebabkan kematian intrauterin karena hidrops fetalis. Thalassemia beta mayor yang tidak diobati (transfusion dependent) berakibat fatal pada usia lima tahun untuk sekitar 85% pasien.

Bagi mereka dengan thalassemia mayor (transfusion-dependent), komplikasi kardiovaskular adalah penyebab utama kematian, baik dari gagal jantung karena anemia berat atau kardiomiopati akibat kelebihan zat besi.[24,25]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Michael Susanto

Referensi

2. Helmi N, Bashir M, Shireen A, Ahmed IM. Thalassemia review: features, dental considerations and management. Electron Physician. 2017 Mar 25;9(3):4003-4008. doi: 10.19082/4003. PMID: 28461877; PMCID: PMC5407235.
3. Bajwa H, Basit H. Thalassemia. StatPearls. NCBI. 2021.
4. Kemenkes. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Thalasemia. 2018.
7. Needs T, Gonzalez-Mosquera LF, Lynch DT. Beta Thalassemia. StatPearls. National Library of Medicine. 2022.
10. Khan I. Cooley Anemia. StatPearls. NCBI. 2022.
16. Taher A, Tyan PI. THE SPLEEN. In: Cappellini MD, Cohen A, Porter J, et al., editors. Guidelines for the Management of Transfusion Dependent Thalassaemia (TDT). 3rd edition. Nicosia (CY): Thalassaemia International Federation; 2014. Chapter 6. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK269368/
24. Russo V, Rago A, Papa AA, Nigro G. Electrocardiographic Presentation, Cardiac Arrhythmias, and Their Management in β-Thalassemia Major Patients. Ann Noninvasive Electrocardiol 2016; 21:335.
25. Vitrano A, Calvaruso G, Lai E, et al. The era of comparable life expectancy between thalassaemia major and intermedia: Is it time to revisit the major-intermedia dichotomy? Br J Haematol 2017; 176:124.

Penatalaksanaan Thalassemia
Edukasi dan Promosi Kesehatan Th...

Artikel Terkait

  • Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
    Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
  • Efikasi Luspatercept pada Pasien Thalassemia Beta yang Bergantung pada Transfusi
    Efikasi Luspatercept pada Pasien Thalassemia Beta yang Bergantung pada Transfusi
  • Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi
    Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2023, 08:34
Tanda dan gejala anak menderita thalassemia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Bagaimana dokter mencurigai seorang anak menderita thalassemia?Apa gejala dan tanda yang khas?
Anonymous
Dibalas 29 November 2022, 16:04
Apakah thalassemia minor perlu terapi? - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo DokterUntuk pasien thalassemia minor apakah perlu terapi tertentu? Atau apakah hanya observasi berkala saja?
dr.Astrid Sophia Wulandari
Dibalas 29 November 2022, 15:57
Pemeriksaan dan pencegahan tersier thalassemia - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr.Astrid Sophia Wulandari
1 Balasan
Alo, dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOMIjin bertanya dok, terkait thalasemia. Pertama apakah pemeriksaan genetik dapat menjadi gold standar untuk thalassemia...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.