Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Thalassemia general_alomedika 2022-11-17T14:47:14+07:00 2022-11-17T14:47:14+07:00
Thalassemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Thalassemia

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa thalassemia alfa banyak ditemukan pada individu dengan garis keturunan asal Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di lain pihak, thalassemia beta lebih banyak ditemukan pada populasi Mediterania dan Afrika, meskipun juga cukup banyak ditemukan di Asia Tenggara. Indonesia merupakan negara yang masuk dalam sabuk thalassemia. Kematian pada pasien thalassemia terutama disebabkan oleh komplikasi gagal jantung.

Global

Secara global, diperkirakan sebanyak 3% jumlah populasi di dunia merupakan karier thalassemia beta. Namun, karena penyakit ini bersifat autosomal resesif, kedua orangtua harus merupakan karier agar anak memiliki manifestasi thalassemia.

Thalassemia beta lebih banyak dijumpai di Asia Tenggara, Mediterania, dan Afrika, tetapi prevalensi thalassemia alfa di Asia Tenggara relatif lebih tinggi. Data WHO menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 40.000 bayi lahir dengan thalassemia beta setiap tahun, di antaranya sekitar 25.500 memiliki thalassemia beta yang bergantung pada transfusi. Insidensi tahunan bayi baru lahir dengan thalassemia beta adalah 20.420 di Asia Tenggara. Di Mediterania dilaporkan sebesar 9914, sedangkan di Eropa sebesar 1019 dan di Amerika sebesar 341 orang.[14]

Thalassemia alfa juga banyak didapatkan pada populasi Asia Tenggara, dimana sebanyak 5-10% populasi diperkirakan merupakan karier.[2,3]

Indonesia

Indonesia termasuk negara dalam sabuk thalassemia atau negara dengan frekuensi gen pembawa sifat thalassemia yang tinggi. Frekuensi gen thalassemia beta di Indonesia diperkirakan sebesar 3-10%.[4]

Mortalitas

Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada thalassemia alfa dan beta adalah anemia dan kelebihan zat besi. Pada thalassemia alfa mayor, semua bayi akan lahir dengan hidrops fetalis dan meninggal. Pasien dengan penyakit HbH memerlukan pengawasan yang ketat untuk mengatasi anemia dan komplikasi transfusi darah berupa kelebihan zat besi.

Morbiditas dan mortalitas pasien dengan thalassemia beta sangat bervariasi, tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan terapi yang didapatkan. Anemia yang dibiarkan dapat menyebabkan gagal jantung, sedangkan kelebihan zat besi dapat menyebabkan deposisi zat besi yang merusak berbagai organ. Deposisi zat besi pada jantung dapat menyebabkan kardiomiopati, sedangkan pada hepar dapat menyebabkan sirosis.

Deposisi besi pada kelenjar endokrin telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti hipogonadisme, hipotiroid, hipopituarisme, kegagalan testikuler atau ovarium, dan diabetes.[4,7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Michael Susanto

Referensi

2. Helmi N, Bashir M, Shireen A, Ahmed IM. Thalassemia review: features, dental considerations and management. Electron Physician. 2017 Mar 25;9(3):4003-4008. doi: 10.19082/4003. PMID: 28461877; PMCID: PMC5407235.
3. Bajwa H, Basit H. Thalassemia. StatPearls. NCBI. 2021.
4. Kemenkes. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Thalasemia. 2018.
7. Needs T, Gonzalez-Mosquera LF, Lynch DT. Beta Thalassemia. StatPearls. National Library of Medicine. 2022.
14. Kattamis A, Forni GL, Aydinok Y, Viprakasit V. Changing patterns in the epidemiology of β-thalassemia. Eur J Haematol. 2020 Dec;105(6):692-703. doi: 10.1111/ejh.13512. Epub 2020 Sep 21. PMID: 32886826; PMCID: PMC7692954.

Etiologi Thalassemia
Diagnosis Thalassemia

Artikel Terkait

  • Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
    Pengeditan Genom: Potensi CRISPR untuk Terapi pada Penyakit
  • Efikasi Luspatercept pada Pasien Thalassemia Beta yang Bergantung pada Transfusi
    Efikasi Luspatercept pada Pasien Thalassemia Beta yang Bergantung pada Transfusi
  • Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi
    Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 April 2023, 08:34
Tanda dan gejala anak menderita thalassemia
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Bagaimana dokter mencurigai seorang anak menderita thalassemia?Apa gejala dan tanda yang khas?
Anonymous
Dibalas 29 November 2022, 16:04
Apakah thalassemia minor perlu terapi? - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo DokterUntuk pasien thalassemia minor apakah perlu terapi tertentu? Atau apakah hanya observasi berkala saja?
dr.Astrid Sophia Wulandari
Dibalas 29 November 2022, 15:57
Pemeriksaan dan pencegahan tersier thalassemia - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr.Astrid Sophia Wulandari
1 Balasan
Alo, dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD-KHOMIjin bertanya dok, terkait thalasemia. Pertama apakah pemeriksaan genetik dapat menjadi gold standar untuk thalassemia...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.