Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Ankle Sprain general_alomedika 2025-04-10T10:23:55+07:00 2025-04-10T10:23:55+07:00
Ankle Sprain
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Pendahuluan Ankle Sprain

Oleh :
dr. Amelia Febrina
Share To Social Media:

Ankle sprain atau pergelangan kaki terkilir merupakan cedera muskuloskeletal yang paling sering terjadi pada ekstremitas bawah. Kondisi ini diakibatkan karena ketidakseimbangan gerakan inversi dan fleksi pada pergelangan kaki saat menapakkan kaki. Lateral ankle sprain merupakan jenis yang paling terjadi.[1]

Faktor risiko terjadinya ankle sprain dapat berupa faktor intrinsik, misalnya kurangnya latihan fisik atau propriosepsi. Faktor risiko dapat juga bersifat ekstrinsik, seperti obesitas dan berpartisipasi dalam olahraga yang berisiko menyebabkan cedera, seperti basket, voli, dan sepak bola.[2,3]

ankle sprain

Diagnosis ankle sprain dapat dicurigai pada pasien dengan keluhan nyeri atau bengkak pada kaki, yang didahului dengan riwayat cedera. Pada pemeriksaan fisik, dapat terlihat adanya ekimosis dan edema, disertai dengan nyeri tekan pada pergelangan kaki. Pemeriksaan rontgen, berdasarkan Ottawa ankle rules, dapat dilakukan untuk membedakan ankle sprain dengan fraktur pergelangan kaki.[2,4]

Tata laksana awal ankle sprain adalah dengan melakukan protection, rest, ice, compression, dan elevation (PRICE). Pemberian analgesik, seperti paracetamol, ibuprofen, atau diklofenak juga dapat dilakukan. Selain itu, jika rasa nyeri dan pembengkakan sudah berkurang, pasien disarankan untuk melakukan rehabilitasi fisik, yang diawali dengan perbaikan range of motion (ROM). Menurut studi-studi terbaru, terapi bedah umumnya tidak diperlukan untuk ankle sprain akut meskipun dulunya dianjurkan untuk ankle sprain akut derajat berat.[3,4]

Prognosis ankle sprain secara umum cukup baik, terutama jika terjadi sebagai cedera tunggal dan mendapatkan tata laksana adekuat. Namun, 40% pasien dapat mengalami gejala persisten dan rekurensi ankle sprain. dalam Komplikasi yang dapat timbul, antara lain nyeri kronis, chronic ankle instability, serta arthritis degeneratif.[3,5]

Edukasi ankle sprain bertujuan agar pasien memahami dan dapat melaksanakan PRICE di rumah. Edukasi juga meliputi tanda-tanda bahaya, seperti gerakan sendi yang melebihi ROM, deformitas tulang, serta jari-jari kaki teraba dingin dan tampak kebiruan. Bila terjadi salah satu tanda, pasien perlu mengunjungi fasilitas kesehatan. Pasien juga perlu memahami pentingnya terapi rehabilitasi untuk mencegah terjadinya rekurensi ankle sprain.[3,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Doherty C, Delahunt E, Caulfield B, Hertel J, Ryan J, Bleakley C. The incidence and prevalence of ankle sprain injury: A systematic review and meta-analysis of prospective epidemiological studies. Sport Med. 2014;44(1):123–40.
2. Vuurberg G, Hoorntje A, Wink LM, et al. Diagnosis, treatment and prevention of ankle sprains: update of an evidence-based clinical guideline. Br J Sports Med. 2018 Aug;52(15):956. doi: 10.1136/bjsports-2017-098106.
3. Young CC. Ankle Sprain. Medscape. 2019 https://emedicine.medscape.com/article/1907229-overview#a1
4. Melanson SW, Shuman VL. Acute Ankle Sprain. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459212/
5. Halabchi F, Hassabi M. Acute ankle sprain in athletes: Clinical aspects and algorithmic approach. World J Orthop. 2020 Dec 18;11(12):534-558. doi: 10.5312/wjo.v11.i12.534.

Patofisiologi Ankle Sprain

Artikel Terkait

  • Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture
    Peran Ottawa Ankle Rules dalam Mendiagnosis Ankle Fracture
  • Efektivitas Paracetamol dalam Tata Laksana Nyeri Muskuloskeletal
    Efektivitas Paracetamol dalam Tata Laksana Nyeri Muskuloskeletal
  • Penanganan Ankle Sprain dan Kriteria Kembali Berolahraga
    Penanganan Ankle Sprain dan Kriteria Kembali Berolahraga
  • Sepatu Lari untuk Mencegah Cedera Ekstremitas Bawah
    Sepatu Lari untuk Mencegah Cedera Ekstremitas Bawah
  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal
    Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS) Topikal Untuk Nyeri Akut Muskuloskeletal

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 Desember 2023, 09:11
Cara membedakan ankle sprain dan dislokasi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya ada pasien usia 17 tahun datang dengan bengkak pada ankle dan berjalan pincang.Pasien terjatuh saat di sekolah. Pasien juga ada riwayat...
Anonymous
Dibalas 11 Desember 2023, 08:27
Normalkah bengkak ankle sprain tidak menghilang setelah 2 minggu?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Kebetulan sy dpat pasien 29 th dengan ankle sprain, awal datang sy sarankan utk kompres, dibebat, di elevasi dan istirahat, jika nyerinya tidak tahan sy...
Anonymous
Dibalas 27 November 2023, 01:25
Anak berjalan pincang setelah jatuh tanpa tanda klinis fraktur/dislokasi
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo TS,Ijin berdiskusi kasus seorang anak usia 2 tahun 3 bulan, datang dengan keluhan berjalan sedikit pincang sejak 1 minggu yang lalu. Menurut ortu, anak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.